Bagikan:

JAKARTA - Hizbullah Lebanon melakukan serangan dengan meluncurkan 200 roket dan drone ke 10 lokasi militer Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan salah satu komandan utama kelompok yang berpihak pada Iran di Lebanon selatan.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan klaim Hizbullah “sedang ditinjau”, sementara layanan ambulans Israel mengatakan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Dilansir Reuters, serangan pada Kamis, 4 Juli, menyusul dua serangan pada Rabu, 3 Juli, sebagai tanggapan terhadap apa yang disebut Hizbullah sebagai “pembunuhan” komandannya, Mohammed Nasser.

Kelompok militan tersebut mengatakan pihaknya meluncurkan 100 roket Katyusha ke pangkalan militer Israel di Golan dan rudal Falaq buatan Iran di pangkalan lain di kota Kiryat Shmona dekat perbatasan Israel-Lebanon.

Nasser, yang tewas akibat serangan udara di dekat kota Tirus di Lebanon selatan, merupakan salah satu komandan Hizbullah paling senior yang tewas dalam konflik tersebut, kata dua sumber keamanan di Lebanon.

Hizbullah mulai menembaki sasaran-sasaran Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon setelah sekutunya di Palestina, Hamas, melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober, menyatakan dukungannya terhadap Palestina.

Mereka mengatakan akan melakukan gencatan senjata ketika Israel menghentikan serangannya di Gaza.

Permusuhan telah menimbulkan banyak korban di kedua sisi perbatasan, memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

Serangan Israel di Lebanon menewaskan lebih dari 300 pejuang Hizbullah dan 88 warga sipil, menurut penghitungan Reuters.

Sedangkan Israel mengatakan tembakan dari Lebanon telah menewaskan 18 tentara dan 10 warga sipil.