Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan pada Hari Senin, "krisis Ukraina tidak dapat diselesaikan dalam satu hari," ketika ditanya tentang klaim calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan ia dapat mengakhiri perang dalam waktu 24 jam jika terpilih kembali.

"Krisis Ukraina tidak dapat diselesaikan dalam satu hari," kata Nebenzia dalam konferensi pers untuk menandai dimulainya masa jabatan Rusia sebagai Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Bulan Juli, melansir Reuters 2 Juli.

Trump, calon presiden dari Partai Republik yang belum memberikan rincian apa pun mengatakan, jika ada "presiden sungguhan" di AS yang dihormati oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, maka Moskow tidak akan menginvasi Ukraina pada bulan Februari 2022.

"Saya akan menyelesaikan perang antara Putin dan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky sebagai presiden terpilih sebelum saya menjabat pada tanggal 20 Januari. Saya akan menyelesaikan perang itu," kata Trump minggu lalu dalam debat Pemilihan Presiden melawan calon Partai Demokrat sekaligus petahana, Presiden Joe Biden.

"Saya akan menyelesaikannya dengan cepat, sebelum saya menjabat," lanjutnya.

Para pemilih AS akan memberikan suara pada tanggal 5 November untuk memilih presiden berikutnya untuk masa jabatan empat tahun.

Hasil Pemilu Negeri Paman Sam penting bagi Rusia, meskipun Moskow berupaya untuk mengecilkannya, karena hasil tersebut akan menentukan sejauh mana komitmen Washington untuk terus mendukung Ukraina melawan Moskow, serta memasoknya dengan senjata canggih Washington.

Sebagai tanggapan, juru bicara kampanye Trump Steven Cheung mengatakan kepada Reuters: "Presiden Trump adalah negarawan dan negosiator paling efektif dalam sejarah dia akan menyelesaikan konflik ini saat dia terpilih."

Kremlin sendiri sebelumnya mengatakan, setiap rencana perdamaian untuk Ukraina yang diusulkan di masa mendatang harus mencerminkan kenyataan di lapangan, tetapi Presiden Putin tetap terbuka untuk berunding.