JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto merespons kritik dari Indonesia Corruption Watch (ICW) mengenai ketidakseriusannya dalam menangenai kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi dengan tersangka Firli Bahuri. Bahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit diminta untuk mencopotnya karena alasan tersebut.
Menurut Karyoto, desakan pencopotannya sebagai Kapolda Metro Jaya tak terlalu dipikirkan. Tapi, ditegaskan proses penyidikan terhadap kasus Firli Bahuri akan dipastikan berjalan sesuai aturan.
"Yang penting saya sebagai penanggungjawab penyidikan akan melakukan penyidikan dengan baik," ujar Karyoto kepada wartawan, Rabu, 26 Juni.
Akan tetapi, jika Kapolri berpandangan dirinya tak bisa bekerja dengan baik dan mencopotnya, maka, keputusan tersebut akan diterima dengan lapang dada.
Sebab, keputusan itu dianggap sebagai yang terbaik untuk kepentingan masyarakat.
"Masalah saya itu ya memang saya bawahan pak Kapolri, apapun yang mau dilakukan pak Kapolri itu kita terima," kata Karyoto.
BACA JUGA:
Peneliti ICW, Diky Anandya sebelumnya menyatakan kasus Firli Bahuri yang seolah stagnan karena tak kunjung rampung dalam tahap pemberkasan, terlebih tidak dilakukannya penahanan terhadap tersangka, mengensankan Polda Metro Jaya di bawah kepemimpinan Irjen Karyoto tak serius menangani kasus tersebut.
"Menurut ICW, kondisi ini juga memperlihatkan bahwa Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Karyoto, tidak benar-benar serius dalam menangani perkara Firli ini," kata Diky.