Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut China kembali melakukan "patroli kesiapan tempur bersama" di dekat pulau itu.

Patroli ini terjadi usai ancaman Tiongkok akan mengeksekusi mati para separatis kemerdekaan Taiwan yang “keras kepala” dalam kasus-kasus ekstrem, yang semakin meningkatkan ketegangan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan mulai pukul 07.00 waktu setempat, pihaknya mendeteksi 26 pesawat militer Tiongkok, termasuk jet tempur J-16, yang beroperasi di utara, tengah dan selatan Taiwan, melakukan “patroli kesiapan tempur bersama” dengan kapal perang China.

Taiwan sering melaporkan misi semacam itu, yang merupakan bagian dari pola pelecehan Tiongkok yang meningkat dalam empat tahun terakhir.

Dilansir Reuters, Rabu, 26 Juni, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Tiongkok mengatakan pemerintah memiliki hak hukum untuk melindungi integritas wilayah negaranya, dan membela pedoman baru minggu lalu untuk menghukum apa yang dianggap Beijing sebagai separatisme.

“Penegakan hukum nasional dan lembaga peradilan akan mengejar semua pendukung kemerdekaan Taiwan yang menguji hukum sampai akhir di mana pun mereka berada dan menghukum mereka dengan berat sesuai dengan hukum,” kata Zhu Fenglian kepada wartawan.

Pengadilan Tiongkok tidak memiliki yurisdiksi di Taiwan dan tidak jelas bagaimana Tiongkok dapat menerapkan keputusan apa pun di luar perbatasannya.

Lai telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Tiongkok tetapi ditolak. Dia menolak klaim kedaulatan Beijing dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka.