JAKARTA - Rombongan pertama polisi Kenya sudah tiba di Ibu Kota Haiti untuk misi penjaga perdamaian yang ditunggu-tunggu di negara Karibia yang dilanda kekerasan geng kriminal.
“Akhirnya pasukan multinasional ada di sini untuk mendukung polisi nasional kita,” kata Perdana Menteri Haiti Garry Conille pada konferensi pers, dilansir Reuters, Rabu, 26 Juni.
Conille mengatakan upaya untuk merebut kembali negara itu akan dimulai “perlahan-lahan, tanpa pertempuran besar kecuali diperlukan.”
“Tetapi saya ingin tidak ada yang meragukan tujuan kami,” katanya. “Negara akan mendapatkan kembali kekuasaan dan menegaskan kembali otoritasnya sehingga seluruh warga Haiti dapat hidup damai di negara ini,” tegas PM Haiti.
Misi pengiriman pasukan tersebut pertama kali diminta oleh pemerintahan Haiti sebelumnya pada tahun 2022. Namun dukungan menurun dan pendahulu Conille terpaksa mengundurkan diri pada awal Maret setelah melakukan perjalanan ke Nairobi untuk mendapatkan dukungan dari Kenya sementara kekerasan meningkat di Haiti.
Perang geng kini telah menyebabkan lebih dari setengah juta orang mengungsi dan hampir lima juta orang menghadapi kerawanan pangan yang parah.
BACA JUGA:
Kelompok bersenjata, yang kini menguasai sebagian besar ibu kota, telah membentuk aliansi luas sambil melakukan pembunuhan besar-besaran, penculikan untuk meminta tebusan, dan kekerasan seksual.
“Tujuan utama Kenya adalah menjadi agen perdamaian,” Menteri Luar Negeri Kenya Monica Juma sambil menegaskan polisi akan memprioritaskan perlindungan warga sipil, membuka jalur pergerakan orang, barang dan bantuan kemanusiaan, serta melindungi lembaga-lembaga negara.