Bagikan:

JAKARTA - Petugas polisi Kenya pertama yang ditugaskan dalam misi mengatasi kekerasan geng yang merajalela di Haiti segera dikirim

Kenya mengajukan diri pada Juli 2023 lalu untuk memimpin pasukan internasional guna mengatasi kekerasan di negara Karibia itu, tempat geng-geng tersebut menguasai sebagian besar ibu kota Port-au-Prince.

Geng kriminal di Haiti melakukan pembunuhan, penculikan, dan kekerasan seksual secara luas.

Pengerahan tersebut telah berulang kali tertunda karena tuntutan pengadilan di dalam negeri dan memburuknya keamanan di Haiti, yang pada Maret 2024 memaksa penjabat perdana menteri untuk mengundurkan diri.

Empat petugas, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media, mengatakan senjata dan barang-barang pribadi mereka telah dikumpulkan pada Minggu, 23 Juni, malam untuk dimasukkan ke dalam pesawat.

Kloter awal yang terdiri dari beberapa ratus petugas akan dikerahkan sebelum 1.000 petugas lainnya bergabung dengan mereka, kata keempat petugas tersebut.

Mereka berencana untuk singgah di negara ketiga sebelum mencapai Haiti.

Seorang mantan petugas polisi yang melakukan kontak dengan anggota misi mengatakan pesawat akan berangkat pada Selasa, 25 Juni.

Juru bicara pemerintah Kenya tidak menanggapi permintaan komentar, dilansir Reuters.

Selain Kenya, Jamaika, Bahama, Barbados, Chad, Bangladesh telah menjanjikan personel untuk misi berkekuatan 2.500 orang, yang sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat.