Bagikan:

JAKARTA - Waketum Partai Gerindra Habiburokhman merespons soal ajakan terhadap presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengembalikan amandemen UUD 1945 ke naskah asli. Ajakan tersebut datang dari Ketua DPD La Nyalla Mattalitti. 

Habiburokhman menyarankan, agar usulan terkait amandemen UUD disampaikan pada forum resmi.

"Silakan saja diusulkan, dalam forum resmi, dengan mekanisme yang tepat," ujar Habiburokhman kepada wartawan, Senin, 24 Juni.

Wakil Ketua Komisi III DPR itu meyakini, Prabowo akan mendengarkan usulan-usulan yang diutarakan tokoh-tokoh dan masyarakat. 

"Kami yakin Pak Prabowo siap mendengar usulan-usulan dari masyarakat dan bermusyawarah mengenai hal tersebut," kata Habiburokhman.

Legislator dapil Jakarta itu mengakui ada banyak aspirasi masyarakat terkait amandemen UUD 1945. Namun, Habiburokhman mengingatkan, jangan sampai ada pihak yang memaksakan kehendak untuk merubah UUD demi kepentingan pribadi dan golongannya. 

"Yang perlu dicatat, aspirasi masyarakat cukup beragam. Ada yang ingin kembali ke UUD 1945, ada yang ingin tetap seperti saat ini, ada pula yang menggabungkan keduanya, beberapa bagian kembali ke UUD 1945 asli, beberapa bagian tetap dipertahankan," tegas Habiburokhman.

 

Sebelumnya, Ketua DPD, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan akan mengajak Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengembalikan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 ke naskah asli.

Sebagaimana diketahui, UUD 1945 telah mengalami amendemen hingga empat kali yang berlangsung pada Oktober 1999 hingga Agustus 2002.

Hasil amandemen itu, di antaranya soal masa jabatan presiden dan wakil presiden bisa.

“Kita berdoa supaya pelantikan Pak Prabowo berjalan lancar setelah itu kita akan mengajak beliau bersama sama kita konsep mengembalikan UUD 45 ke naskah aslinya,” kata La Nyalla.