JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat serangkaian serangan teror terhadap gereja-gereja dan sinagoge di wilayah Dagestan, Rusia, bertambah menjadi 19 orang.
Orang-orang bersenjata dengan senjata otomatis menyerbu ke dalam gereja Ortodoks dan sinagoge di kota Derbent pada Minggu, 23 Juni malam. Mereka membakar ikon di gereja tersebut dan membunuh seorang pendeta Ortodoks berusia 66 tahun, Nikolai Kotelnikov.
Di kota Makhachkala di Kaspia, penyerang menembak ke pos polisi lalu lintas dan menyerang gereja.
Baku tembak meletus di sekitar Katedral Assumption di Makhachkala dan tembakan senjata otomatis terdengar hingga larut malam. Rekaman menunjukkan warga berlarian melintasi kota untuk mencari perlindungan ketika gumpalan asap membubung di atas Makhachkala.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.
BACA JUGA:
Komite investigasi Rusia mengatakan 15 polisi dan empat warga sipil tewas. Setidaknya lima penyerang tewas, beberapa di antaranya ditunjukkan oleh media lokal ditembak mati di trotoar.
“Ini adalah hari tragedi bagi Dagestan dan seluruh negeri,” kata Sergei Melikov, kepala wilayah Dagestan, dilansir Reuters, Senin, 24 Juni.
Ia mengatakan pasukan asing terlibat dalam persiapan serangan tersebut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
“Ini adalah upaya untuk memecah persatuan kita.”
Dagestan mengumumkan tiga hari berkabung. Foto-foto polisi yang tewas berjejer di jalan di depan bunga anyelir merah di Dagestan.
Presiden Vladimir Putin, yang telah lama menuduh Barat berupaya memicu separatisme di Kaukasus, Kaspia, belum memberikan komentar.