Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan rekayasa cuaca bakal dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara. Cara ini disebutnya sudah seringkali dilakukan.

“Seperti beberapa tahun lalu termasuk yang kira-kira sebulan lalu dilakukan rekayasa nanti kita akan lakukan itu lagi,” kata Heru kepada wartawan di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu, 23 Juni.

Heru mengatakan pembahasan soal rekayasa cuaca sudah dilakukan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta. “Termasuk juga dengan BNPB,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, tingginya polusi udara di Jakarta memasuki musim kemarau kembali jadi sorotan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto meminta daerah penyangga ikut membantu menekan pencemaran udara di daerahnya.

Katanya, pemerintah daerah aglomerasi Jabodetabekjur yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur perlu mengetatkan pengawasan pabrik yang mencemari udara lewat cerobong asap. Sebab, tak dipungkiri kerap kali polusi tersebut terbawa angin hingga ke Jakarta.

“Kami mendorong pemerintah daerah di sekitar Jakarta untuk lebih ketat dalam mengawasi industri di wilayahnya yang berpotensi mencemari udara di sana dan terbawa angin ke Jakarta,” ucap Asep.

Dalam beberapa hari terakhir, angin Jakarta dominan berasal dari arah timur dan timur laut. Hal ini didasarkan pada analisis HYSPLIT (Hybrid Single-Particle Lagrangian Integrated Trajectory) yang menyimulasikan pergerakan dan penyebaran polutan di atmosfer, sehingga membantu dalam memahami sumber dan dampak polusi udara.

Di satu sisi, Asep mengklaim Pemprov DKI terus melanjutkan upaya serius dalam menanggulangi penurunan kualitas udara di Jakarta dari berbagai sumber emisi, termasuk industri dan kendaraan bermotor.

"Walaupun di tengah-tengah kondisi udara yang sedang menurun, Pemprov DKI sudah memiliki langkah yang jelas dalam menanggulangi pencemaran udara. Kita sedang dalam proses menyelesaikan itu," ungkap Asep.