Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan China atas dukungannya yang terus berlanjut untuk Rusia di tengah perangnya di Ukraina.

"Tidak masuk akal dan tidak perlu dilanjutkan bahwa China terus memicu tantangan ancaman bagi sekutu NATO, khususnya di Eropa, dengan menopang ekonomi perang Rusia," kata Stoltenberg dilansir ANTARA, Kamis, 20 Juni.

Saat ditanya tentang kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Korea Utara, Stoltenberg menekankan pentingnya persatuan di antara sekutu NATO pada saat "kekuatan otoriter seperti Rusia, Korut, Iran dan China semakin bersatu."

"Sangat penting bagi kami (NATO), mengingat keselarasan antara Rusia, China dan Korut, untuk juga bekerja sama lebih erat dengan mitra-mitra kami di Asia Pasifik, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Selandia Baru, dan Australia," katanya.

Dia juga mengatakan kunjungan Putin menunjukkan ketergantungan Rusia terhadap "rekan-rekannya yang otoriter" dalam perang melawan Ukraina.

Stoltenberg memperingatkan China atas perilakunya mendukung Rusia, dan menekankan "akan ada dan harus ada konsekuensi" atas dukungan tersebut.

Saat ditanya tentang rencana Kanada untuk memenuhi target aliansi terhadap anggotanya untuk membelanjakan sedikitnya 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk pertahanan, Stoltenberg mendesak para sekutu untuk mencapai target tersebut.

Sekjen NATO juga mengatakan dirinya ingin mendengar rencana Kanada dalam hal itu.

Mencatat akan ada "banyak isu" yang akan dibahas dengan PM Kanada tersebut, Stoltenberg juga mengatakan "salah satunya juga adalah tentang belanja pertahanan."

Stoltenberg menekankan pentingnya bagi NATO untuk berinvestasi di bidang pertahanan dan untuk mencegah perang, saat negara-negara seperti China dan Rusia "berinvestasi besar-besaran dalam kemampuan militer baru, termasuk senjata jarak jauh dan sistem rudal canggih."

"Cara terbaik bagi kami untuk memastikan perdamaian adalah dengan bersatu sebagai NATO dan berinvestasi sebagaimana yang telah kami sepakati. Kami telah sepakat di NATO untuk berinvestasi sedikitnya dua persen," kata dia.