JAKARTA - Kapal pesiar mewah menyelamatkan puluhan migran yang mencoba mencapai Kepulauan Canaria, Spanyol, dengan kapal nelayan yang terhenti di laut yang ganas dan menewaskan lima orang.
Dilansir Reuters, Kamis, 20 Juni, Kepulauan Canaria telah menjadi pintu masuk utama ke Spanyol bagi migran ilegal dari Afrika dalam beberapa tahun terakhir, dan rute tersebut juga merupakan yang paling mematikan.
Kelompok hak migrasi Walking Borders mengatakan hampir 5.000 migran tewas di laut pada rute tersebut dalam lima bulan pertama tahun 2024.
Kapal induk Philipp Oldendorff melihat kapal tersebut terapung 440 mil laut (815 km) selatan pulau Tenerife pada Rabu, 19 Juni dan memberikan pertolongan pertama kepada para migran.
Sementara kapal pesiar Insignia dialihkan ke daerah tersebut untuk menjemput para korban yang selamat.
BACA JUGA:
Insignia yang dimiliki oleh Oceania Cruises yang berbasis di Miami, juga menemukan tiga jenazah dari kapal. Namun cuaca buruk menghalangi penemuan dua jenazah lainnya sehingga kapal meninggalkan alat pencari lokasi untuk memudahkan pencarian.
Kapal pesiar mewah dengan kapasitas 670 penumpang ini melakukan perjalanan 180 hari keliling dunia yang dimulai pada Januari.
“Keselamatan hidup di laut sangat penting bagi semua pelaut,” kata juru bicara Oceania Cruises, yang dimiliki oleh Norwegia Cruise Line Holdings (NCLH).
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Insignia menyelamatkan 68 orang dari kapal yang mengalami kesulitan antara Tanjung Verde dan Tenerife, membawa mereka ke kapal untuk mendapatkan bantuan medis dan menyediakan makanan, minuman, pakaian, dan tempat yang aman untuk beristirahat,” imbuh juru bicara tersebut.