JAKARTA - Kebakaran terjadi di dua depo bahan bakar Rusia setelah serangan pesawat tak berawak (drone). Peristiwa ini menjadi serangkaian serangan Ukraina terhadap industri minyak Rusia.
Maxim Yegorov, gubernur wilayah Tambov di tenggara Moskow, mengatakan petugas pemadam kebakaran mengatasi kebakaran di depo bahan bakar Platonovskaya yang terjadi setelah ledakan yang mungkin disebabkan oleh pesawat tak berawak. Tidak ada yang terluka, katanya.
Dilansir Reuters, Kamis, 20 Juni, kantor berita RIA mengatakan reservoir kedua terbakar di depo bahan bakar. Layanan darurat setempat mengeluarkan peringatan atas kemungkinan serangan pesawat tak berawak, mendesak warga sipil untuk berhati-hati dan menghindari ruang terbuka.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di depo bahan bakar di wilayah Adygeya, Rusia, di Kaukasus Utara setelah serangan drone Ukraina. Namun kebakaran tersebut telah berhasil dipadamkan, tulis kepala regional Murat Kumpilov di aplikasi pesan Telegram.
BACA JUGA:
Serangan drone terhadap depo bahan bakar besar di seluruh Rusia semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir. Sementara serangan terhadap kilang minyak, yang operasinya berdampak jauh lebih besar terhadap pasar dan harga minyak global, telah mereda.
Ukraina mengatakan instalasi energi Rusia adalah target yang sah karena mereka mendukung upaya perang Moskow pada saat serangan Rusia menghantam kota-kota dan infrastruktur Ukraina.
Serangan Rusia pada Rabu, 19 Juni malam, merusak infrastruktur energi di empat wilayah Ukraina, kata kementerian energi Ukraina, melukai tiga pekerja dan memutus aliran listrik ke pelanggan.