Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Utara untuk menggelar pertemuan dengan pemimpin negara itu, Kim Jong-un pada Hari Rabu.

Presiden Putin semula dijadwalkan tiba di Korea Utara pada Selasa malam waktu setempat. Namun, ia terlambat seiring dengan pengumuman Kremlin, di mana Presiden Putin singgah dulu di Kota Yakutsk, melansir The Korea Times 19 Juni.

Ia bertemu dengan gubernur regional Aisen Nikolayev hingga berinteraksi dengan profesional muda dan penduduk setempat, sebelum terbang dari Yakutsk dengan jet pribadinya antara pukul 21:00 hingga 22:00 waktu setempat, di mana tidak ada perbedaan waktu dengan Pyongyang.

Presiden Putin tiba di Pyongyang pada Rabu dini hari, sekitar pukul 03.00 waktu setempat dan disambut langsung oleh Pemimpin Kim di tangga pesawat dengan karpet merah usai mendarat di bandara, melansir TASS.

Ini bukan kali pertama Presiden Putin 'terlambat' dari jadwal dalam kunjungan kenegaraan maupun acara resmi lainnya. Mengutip Newsweek, Kanselir Jerman Angela Merkel menjadi pemimpin dunia yang paling lama menunggu Presiden Putin pada tahun 2014 silam. Kanselir Merkel menunggu selama 4 jam 15 menit.

Pemimpin maupun tokoh dunia lainnya yang pernah dibuat menunggu antara lain, mendiang PM Jepang Shinzo Abe (3 jam), Sidang Majelis Umum PBB (1:20) PM India, Paus Fransiskus dan Presiden Donald Trump (1), Raja Swedia Carl XVI Gustav dan Presiden Barrack Obama (40 menit), mendiang Ratu Elizabeth (14 menit) hingga yang paling singkat Presiden Joe Biden yang dibuat menunggu 4 menit saat bertemu tahun 2021 lalu.

putin dan kim jong un
Pemimpin Kim menyambut kedatangan Presiden Putin. (Sumber: KCNA)

Namun, Presiden Putin tampaknya tidak pernah terlambat untuk menghadiri konferensi pers dan acara tertentu, seperti dilaporkan The Mirror.

Kendati demikian, ada satu momen di mana Presiden Putin harus terkena 'karma' dan menunggu pemimpin negara sahabat, saat ia mengunjungi Iran pada 19 Juli 2022 lalu.

Dijamu oleh Presiden Iran ketika itu, mendiang Ebrahim Raisi, Presiden Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Teheran.

Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Teheran pada 19 Juli, di mana ia dijamu oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi, merupakan usaha langka di luar negeri bagi pemimpin Rusia yang semakin terisolasi itu.

Di sela pertemuan, kedua pemimpin dijadwalkan bertemu, dengan Presiden Putin bersama wartawan dan fotografer harus menunggu kehadiran Presiden Erdogan.

Belakangan, video Pemimpin Kremlin menunggu beredar di media sosial dan memicu komentar pedas.

"Suka banget ini," cuit Michael McFaul, mantan Duta Besar AS di media sosial X.

"Saya tidak pernah melihat Putin menunggu siapa pun. Ketika saya bekerja di USG, dia selalu membuat orang lain menunggu, Obama selama 45 menit; Kerry selama 3 jam. Balasan karma kecil," lanjutnya.

Tak hanya saat kunjungan kenegaraan maupun acara resmi, mantan istrinya, Lyudmila Putina menceritakan dalam memoarnya, Putin "selalu terlambat untuk kencan mereka."

"Saya ingat menunggu di dekat metro. Lima belas menit pertama keterlambatan tidak apa-apa, 30 menit juga tidak apa-apa," tulisnya, menurut surat kabar Rusia MK.

"Tetapi ketika sudah satu jam, dan dia masih belum datang, Anda hanya ingin menangis. Dan setelah 90 menit, Anda benar-benar kehabisan emosi."

Salah satu momen keterlambatan yang menyita perhatian adalah, saat ini membuat mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich, salah satu sekutu internasional terdekatnya, menunggu selama empat jam penuh di Krimea pada Bulan Juni 2012. Alasannya? Presiden Putin bertemu dengan geng motor "Night Wolves" yang pro-Kremlin.

Ada banyak spekulasi tentang alasan di balik keterlambatan Presiden Putin selama bertahun-tahun. Alasan resmi yang diberikan oleh Kremlin, jika memang ada, cenderung menyebutkan konflik jadwal, masalah lalu lintas, atau penundaan penerbangan; kadang-kadang, pejabat Rusia menyangkal adanya penundaan sama sekali.