Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik rencana yang diumumkan oleh militer untuk mengadakan jeda taktis setiap hari dalam pertempuran di sepanjang salah satu jalan utama menuju Gaza untuk memfasilitasi pengiriman bantuan ke daerah kantong Palestina.

Militer mengumumkan jeda harian mulai pukul 05.00 hingga 16.00 waktu setempat di daerah dari penyeberangan Kerem Shalom hingga Jalan Salah al-Din dan kemudian ke utara.

“Ketika perdana menteri mendengar laporan tentang jeda kemanusiaan selama 11 jam di pagi hari, dia menoleh ke sekretaris militernya dan menjelaskan bahwa hal ini tidak dapat diterima olehnya,” kata seorang pejabat Israel dilansir Reuters, Senin, 17 Juni.

Militer mengklarifikasi operasi normal akan berlanjut di Rafah, fokus utama operasinya di Gaza selatan, di mana delapan tentara tewas pada Sabtu, 15 Juni.

Reaksi Netanyahu menggarisbawahi ketegangan politik mengenai masalah bantuan yang masuk ke Gaza, di mana organisasi internasional telah memperingatkan akan meningkatnya krisis kemanusiaan.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang memimpin salah satu partai keagamaan nasionalis dalam koalisi Netanyahu, mengecam gagasan jeda taktis, dan mengatakan siapa pun yang memutuskan hal itu adalah orang "bodoh" yang harus kehilangan pekerjaannya.