Berfoto di Tempat Terlarang, Turis Ini Ditahan, Dikenakan Tuduhan Mata-Mata oleh Iran
Ilustrasi. (Unsplash/@pawelskor)

Bagikan:

JAKARTA - Mengabadikan momen atau lokasi tertentu saat berlibur, tentu menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan. Namun, perhatikan juga ketentuan yang berlaku, agar hobi berfoto Anda tidak membawa masalah.

Seperti yang dialami oleh turis Prancis Benjamin Briere. Ditangkap dan ditahan sejak 10 bulan lalu, Ia kini menghadapi tuduhan serius dari Pemerintah Iran.

"Pada Hari Minggu, 15 Maret, dia didakwa dengan dua tuduhan, spionase dan propaganda terhadap Republik Islam," kata pengacaranya, Saeid Dehghan seperti melansir Reuters.

Dehghan mengatakan, turis pria berusia 35 tahun itu ditangkap setelah menerbangkan helikopter di gurun dekat perbatasan Turkmenistan - Iran. Ia pun terancam hukuman penjara yang lama.

“Pertahanan terakhirnya diambil kemarin. Tuduhan mata-mata dikenakan Ia karena berfoto di area terlarang,” lanjut Dehghan.

Pengadilan Iran tidak bersedia berkomentar. Bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengonfirmasi, mereka sedang memantau situasi seorang warga negara Prancis yang ditahan di Iran.

“Dia berada di penjara Vakilabad di Kota Masyhad. Kesehatannya baik dan dia memiliki akses ke pengacaranya. Dia juga mendapat manfaat dari perlindungan konsuler dan pejabat kedutaan Prancis telah melakukan kontak rutin dengannya,” papar Dehghan.

Dehghan mengatakan, kliennya telah didakwa dengan propaganda melawan sistem, karena sebuah unggahan di media sosial. Dia mengatakan, "jilbab adalah wajib di Republik Islam Iran, tetapi tidak di negara-negara Islam lainnya".

"Rekan-rekan saya dan saya yakin bahwa tuduhan ini palsu dan tidak berdasar. Tetapi, kami harus menunggu hakim melakukan penyelidikan penuh dalam beberapa hari ke depan dan mengumumkan putusannya," terang Dehghan.

Seseorang yang dekat dengan keluarganya mengatakan kepada Reuters bulan lalu, Briere telah melakukan perjalanan ke Iran dengan van dari Prancis.

Diketahui, pasukan elit Pengawal Revolusi Iran telah menangkap puluhan warga negara ganda dan orang asing dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar atas tuduhan spionase.

Aktivis hak asasi manusia menuduh Iran menangkap warga negara ganda dan orang asing untuk mencoba memenangkan konsesi dari negara lain. Teheran sendiri membantah menahan orang karena alasan politik, menuduh banyak orang asing di penjara spionase.