Bagikan:

JAKARTA - Pasukan elite Pengawal Revolusi Iran (IRGC) telah menahan beberapa orang asing, termasuk utusan paling senior kedua Inggris di Teheran, terkait tuduhan tindakan mata-mata seperti mengambil sampel tanah di daerah terlarang, televisi pemerintah melaporkan pada Hari Rabu.

Tidak dijelaskan kapan mereka ditangkap atau apakah mereka masih ditahan. Inggris mengatakan laporan itu "sepenuhnya salah".

"Mata-mata ini mengambil sampel bumi di gurun tengah Iran di mana latihan rudal kedirgantaraan Pengawal Revolusi dilakukan," kata TV pemerintah, melansir Reuters 7 Juli.

TV pemerintah Iran menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai rekaman Giles Whitaker dan keluarganya di Iran tengah, di mana diplomat Inggris itu tampaknya mengambil sampel tanah. TV mengatakan itu di dekat daerah tempat uji coba rudal yang dilakukan oleh Pengawal Revolusi Iran.

"Whitaker diusir dari kota setelah meminta maaf (pihak berwenang)," sebut laporan TV itu.

Namun, juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan: "Laporan penangkapan seorang diplomat Inggris di Iran sepenuhnya salah."

"Laporan penangkapan seorang diplomat Inggris di Iran sama sekali tidak benar," kata juru bicara kantor luar negeri Inggris.

Sementara itu, Samuel Heath, juru bicara Inggris untuk Amerika Serikat, mentweet: "Dia (Whitaker) bahkan tidak diunggah di Iran lagi!"

Salah satu dari mereka yang ditahan diidentifikasi oleh TV pemerintah sebagai suami atase kebudayaan Austria di Iran. Pejabat Austria tidak segera tersedia untuk mengomentari masalah ini.

TV juga menunjukkan gambar orang asing ketiga, yang diidentifikasi sebagai Maciej Walczak, seorang profesor universitas di Polandia, yang dikatakan mengunjungi Iran sebagai turis.

Laporan TV memuat rekaman yang diduga menunjukkan Walczak dan tiga rekannya mengumpulkan sampel bumi di daerah lain, setelah mengunjungi Iran dalam program pertukaran ilmiah. Dikatakan, pengumpulan sampel mereka juga bertepatan dengan uji coba rudal di Provinsi Kerman selatan Iran.

Diketahui, Pengawal Revolusi Iran telah menangkap puluhan warga negara ganda dan orang asing dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar atas tuduhan spionase dan terkait keamanan.

Aadpun kelompok hak asasi menuduh Iran berusaha memenangkan konsesi dari negara lain melalui penangkapan atas tuduhan keamanan yang mungkin dibuat-buat. Teheran membantah menangkap orang karena alasan politik.