Bagikan:

JAKARTA - Mendagri M Tito Karnavian membenarkan jika dirinya meminta para aparatur sipil negara (ASN) untuk pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) jika ingin cepat naik jabatan. Tito menyebut, banyak ASN yang berminat hijrah dari DK Jakarta ke ibu kota baru di Kalimantan Timur. 

Menurut Tito, jika ASN ingin cepat sukses maka harus berani dengan tantangan baru. Ia pun mencontohkan pengalamannya saat bertugas di Poso, Sulawesi Tengah dan Papua. 

"Saya berpendapat begitu, karena kan di Jakarta kan semua nikmat, ada mall ada ini ada itu. Semua fasilitas banyak, di sebrang sana kan tempat yang fasilitas kalau di IKN-nya baru sebagian dibangun tapi lengkap ada di Balikpapan. Nah sama dulu waktu saya kebijakan di Papua," ujar Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juni. 

Terlebih, kata Tito, jika para ASN diberi insentif maka anak buahnya akan semakin berbondong bondong pindah ke IKN. Sehingga menurut mantan Kapolri itu, permintaannya tersebut jangan dipandang negatif. 

"Saya melihat staf saya di Kemendagri banyak yang mau ikut dan rebutan, apa lagi dikasih insentif, anggaran, insentif promosi, rebutan. Jadi jangan negatif lah," katanya. 

Diketahui sebelumnya, Mendagri Tito meminta kepada jajarannya di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang ingin naik jabatan agar pindah terlebih dulu ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebab, menurut Tito, mereka yang mau berinisiatif pindah ke IKN masuk kriteria aparatur sipil negara (ASN) petarung.

"Oh saya minta (yang mau naik jabatan pindah dulu ke IKN)," Ujar Tito kepada wartawan di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Rabu, 5 Juni, sebagaimana dilansir keterangan resmi. 

Menurut dia, pindah ke IKN bisa menjadi insentif dalam bentuk promosi jabatan. Seperti pengalamannya saat menjadi Kapolda Papua.