TANGERANG - Tim Kedokteran RSUD Kabupaten Tangerang mengungkap luka yang dialami Cici, pembantu rumah tangga (PRT) yang tewas usai lompat dari lantai 3 rumah majikannya di Cimone, Tangerang, pada Rabu, 29 Mei lalu.
Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, Endang Widyastiwi menjelaskan, Cici bukan hanya patah tulang, akan tetapi ada memar di paru-paru hingga terjadi penggumpalan darah.
Saat dirujuk di rumah sakit, luka hanya terlihat patah tulang dibagian kaki dan punggung. Namun saat dilakukan pemeriksaan lebih dalam ternyata ada memar di bagian paru-paru hingga akhirnnya terjadinya penggumpalan darah.
“Ternyata dalam perjalanan waktu kalau kita tahu ada luka memar di paru-paru dan lain-lain, tentunya itu berangsur, dan pada hari pertama paru-parunya bersih. Ternyata pada hari kedua ada memar di parunya,” kata Endang kepada wartawan di RSUD Kabupaten Tangerang, Rabu, 5 Juni, malam hari.
“Ada trauma yang cukup dalam, sehingga bisa terjadi pengumpulan darah di situ, yang akhirnya memang itu menyebabkan kematian,” sambungnya.
BACA JUGA:
Kendati demikian, Endang akan mengungkapkan secara keseluruhan penyebab kematian ART tersebut setelah dilakukan autopsi di tempatnya.
“Nantinya akan dilihat lagi dari sisi otopsi,” ujarnya.
Sementara itu Dokter Forensik RSUD Kabupaten Tangerang, Liauw Djai Yen mengatakan proses autopsi dari ART yang tewas tersebut akan memakan waktu 2-3 jam.
“Proses otopsi butuh waktu sekitar 2 sampai 3 jam,” ujarnya