Tangerang - Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten, menyatakan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan hingga kerusakan pada organ-organ tubuh yang sedang berkembang. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tangerang, dr. Hermayani, menekankan bahaya ini pada Sabtu 1 Juni sehubungan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
"Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida. Paparan zat-zat tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh yang sedang berkembang,” ujar dr. Hermayani.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati setiap tanggal 31 Mei untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan tembakau dan rokok, terutama di kalangan anak dan remaja. Dr. Hermayani menekankan pentingnya menjaga generasi muda dari bahaya tembakau dan merokok.
“Dampak buruk tembakau bagi kesehatan fisik, perkembangan mental, dan risiko penyakit serius membuat pencegahan merokok menjadi prioritas utama,” katanya.
BACA JUGA:
Dr. Hermayani menjelaskan bahwa tembakau mengandung banyak bahan kimia berbahaya yang bisa merusak semua sistem tubuh. Asap tembakau mengandung bahan kimia beracun seperti timbal, arsenik, dan karbon monoksida yang dapat merusak organ dalam tubuh manusia.
Merokok selama masa anak-anak dan remaja dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Anak-anak yang merokok lebih rentan mengalami peningkatan jumlah dan keparahan penyakit pernapasan, penurunan kebugaran fisik, serta potensi masalah pada pertumbuhan dan fungsi paru-paru.
“Selain itu, nikotin dalam rokok dapat menyebabkan kecanduan dalam hitungan hari setelah penggunaan pertama. Nikotin sama adiktifnya dengan kokain atau heroin, sehingga sangat sulit untuk berhenti setelah kecanduan,” tambahnya.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok dan mendorong upaya pencegahan agar generasi muda terhindar dari risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh tembakau.