JAKARTA - Warga Israel di Yerusalem mengadakan pawai mendukung LGBT di bawah jaminan keamanan kepolisian setempat.
Para pendukung LGBT itu berjalan beriringan membawa bendera Israel, bendera pelangi, dan pita kuning simbol sandera yang ditahan di Gaza.
Mengutip Reuters, parade itu tidak diiringi musik membahana dan sorai-sorai meriah mengingat Israel masih dalam upaya membobardir Rafah di selatan Gaza, Palestina, lewat operasi militer sejak akhir 2023.
Penyelenggara memperkirakan sekitar 10 ribu orang terlibat dalam pawai yang berlangsung pada Kamis 30 Mei waktu setempat itu. Sementara 2.000 personel kepolisian Israel dikerahkan untuk menjaga keamanan.
Jumlah peserta tidak lebih banyak dibandingkan parade-parade LGBT yang digelar tahun-tahun sebelumnya di Yerusalem. Parade tahun 2023 lalu di Yerusalem diperkirakan diikuti 30.000 orang.
BACA JUGA:
Salah satu peserta pawai LGBT ini, Netanel Shaler, mengatakan kepada situs berita Israel Ynet, parade ini berjalan tanpa kemeriahan tujuannya peka terhadap situasi keamanan.
Netanel yang juga menjabat direktur eksekutif Havruta, kelompok LGBT yang dekat dengan keagamaan di Israel, mengatakan sengaja ikut parade ini setelah mengambil cuti dari tugasnya sebagai prajurit cadangan militer.