Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menyiapkan anggaran Rp1 miliar untuk pembelian ambulans laut pada 2021 ini. Ambulans akan difungsikan sebagai transportasi kesehatan masyrakat di Kecamatan Pulo (Pulau) Aceh.

"Untuk pengadaan kapal ambulans laut akan dilaksanakan tahun 2021 ini," kata Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Besar Muhajir yang dihubungi dari Banda Aceh dikutip dari Antara, Jumat, 12 Maret.

Pembelian ambulans laut menyusul berita seorang ibu bernama Darmayanti di Aceh Besar terpaksa dirujuk ke RSU Zainal Abidin, Banda Aceh menggunakan perahu nelayan.

Dia dirujuk setelah proses melahirkan di Puskesmas Pulau Aceh. Kepala Puskesmas Pulau Aceh, Misriadi mengatakan, pasien itu terpaksa dirujuk ke RSU karena ari-arinya tidak keluar (retensio plasenta).

Pasien harus dibawa ke rumah sakit umum karena tidak ada fasilitas memadai di puskesmas. Muhajir melanjutkan, di Pulau Aceh memang memang tidak ada persiapan kapal khusus.

Bila ada warga yang harus dirujuk ke Ibu Kota Provinsi Aceh, alat transportasi yang tersedia hanya perahu nelayan dengan estimasi perjalanan sekitar 90 menit. 

Muhajir mengatakan, pengadaan ambulans laut tersebut segera ditenderkan tahun ini melalui unit layanan pengadaan (ULP) Setdakab Aceh Besar.

Dana yang disiapkan itu sebesar Rp1 miliar, bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja kabupaten (APBK) Aceh Besar 2021 untuk pembelian satu unit kapal ambulans.

Jika tidak ada kendala dalam proses tender dan pengerjaannya, maka sekitar bulan Juni atau Juli mendatang kapal ambulan tersebut sudah tersedia.

"Sekitar Rp1 miliar untuk tahun ini, rencananya satu kapal dulu. Estimasi sekitar bulan Juni atau Juli sudah ada boat ambulans bila tidak ada halangan," ujar Muhajir.

Untuk diketahui, Pulau Aceh merupakan sebuah kecamatan di Aceh Besar, terletak paling paling barat Indonesia. Di sana terdapat tiga pemukiman dan 17 desa, berjarak sekitar 30,6 kilometer dari pusat ibu kota Provinsi Aceh yakni Kota Banda Aceh.