Bagikan:

TANGERANG - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang mengakui kualitas udara di wilayahnya termasuk kategori buruk. Hal ini terjadi karena banyak pabrik industri dan kendaraan bermotor di Kabupaten Tangerang.

Kepala Seksi Bina Hukum DLHK Kabupaten Tangerang Sandi Nugraha memberikan contoh wilayah tidak sehat seperti di wilayah Curug, Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, di tempat itu selain padatnya kendaraan bermotor, di sana penuh dengan pabrik industri sehingga udara di lokasi tersebut cukup memprihatinkan.

“Kalau kita lihat dari keterangan sini ya (IQAIR), kualitas udara memang di daerah Curug dengan kategori tidak sehat,” kata Sandi kepada wartawan, Kamis, 30 Mei.

Kendati demikian, kualitas yang buruk di wilayah Curug ini tidak serta-merta terjadi selama 24 jam penuh. Akan tetapi ada jam-jam tertentu yang mengakibatkan kualitas udara menjadi buruk.

“Tapi kalau dilihat dari jam saat ini siang, kita lebih ke arah sumber emisi bergerak kendaraan bermotor. Iya, jadi tidak selamanya indeks kualitas tidak sehat. Tapi ada beberapa jam yang sepi pasti ada perubahan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kualitas udara di Kabupaten Tangerang yakni dengan cara mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Sehingga tidak mengakibatkan padatnya kendaraan bermotor.

Selain itu, untuk masyarakat lebih dikurangi aktivitas membakar sampah. Pasalnya hal itu juga menjadi faktor yang dapat merusak kualitas udara di wilayahnya.

“Kadang-kadang kita suka bakar sampah. Sebenarnya potensinya cukup mempengaruh kualitas udara. Makanya kegiatan ini harus kita lakukan secara berlanjut dengan dinas-dinas terkait penghitungan kualitas udara,” tutupnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data IQAIR yang dilihat VOI, Kamis, 30 Mei, pukul 15.20 WIB, kualitas udara di Kabupaten Tangerang dikategorikan tidak sehat. Indeks kualiatas udaranya mencapai 159 AQI US.