Bagikan:

JAKARTA - Puluhan pelajar menggelar aksi solidaritas dan doa bersama pelajar se-Jabodetabek dengan tagar #pelajarberduka di depan kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Mei, malam.

Aksi solidaritas pelajar ini digelar pukul 19.30 WIB. Aksi solidaritas dilakukan atas peristiwa kecelakaan yang dialami rombongan bus pelajar SMK Lingga Kencana Depok di jalan turunan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu lalu, 11 Mei 2024.

Puluhan pelajar yang menggelar aksi solidaritas antar pelajar ini diwarnai isak tangis dari para pelajar yang hadir. Para pelajar juga membawa spanduk, bingkai foto para korban dan api obor ke depan gerbang kantor Kemendikbud RI.

Para pelajar yang hadir juga turut menggelar aksi bakar lilin dan doa bersama. Mereka juga membawa spanduk dengan kain warna putih dengan tinta tulisan hitam bertuliskan "Selamat jalan kawan, semoga tenang, doa kami menyertai". Spanduk itu dibentangkan di depan pagar kantor Kemendikbud RI.

Menurut Tengku Rabia, perwakilan pelajar yang menggelar aksi solidaritas berharap agar Kemendikbud RI memberikan perhatian khusus kepada para pelajar SMK Lingga Kencana atas peristiwa kecelakaan yang dialami pelajar.

"Kami harap ada perhatian dari negara. Perhatian dari negara sangat penting terutama dari Kemendikbud. Semoga ke depan tidak ada dibeda-bedakan antara (sekolah) swasta dan negeri," katanya kepada wartawan di lokasi, Rabu, 15 Mei.

Sementara pihak keluarga salah satu korban, Aida Putri mengatakan, dirinya merupakan sepupu dari korban kecelakaan pelajar bernama Mahesa.

"Saya sepupunya dari Mahesa, saya satu lingkungan sama Dimas dan Intan," ucapnya.

Selain itu, Saila, perwakilan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang turut hadir mengatakan, dirinya tidak mendapatkan firasat apapun saat terjadi kecelakaan.

"Aku di Bus 3, aku nunggu Bus 1 di pusat oleh - oleh. Tidak ada (firasat), kita habis bersenang - senang berwisuda nyanyi-nyanyi bareng. Tidak ada tanda - tanda (firasat)," kenangnya sambil menitihkan air mata.

Aksi solidaritas pelajar itu kemudian membubarkan diri dari kantor Kemendikbud RI pada Rabu, 15 Mei, malam sekitar pukul 20.30 WIB. Aksi ini juga mendapatkan pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Polda Metro Jaya dan Polsek Metro Tanah Abang.