Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengumumkan sejumlah kabar baik terkait penanganan infeksi virus corona atau COVID-19, hari ini.

Pertama, ada penambahan dua pasien yang sembuh dari kasus positif corona sejak kemarin. Jadi, total pasien yang telah sembuh dari infeksi corona sejumlah 11 orang. Rinciannya, 1 kasus di Banten, 9 di Jakarta, dan 1 di Jawa Barat.

"Kasus yang sudah menjadi negatif ini sudah sembuh dan bisa dipulangkan," kata Yuri dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 18 Maret.

Kedua, Yuri memprediksi puncak kasus positif corona akan memuncak pada bulan April mendatang. Setelah itu, secara berangsur kasus akan semakin menurun.

"Kita akan akan mendapatkan gambaran yang semakin lain. Pada saatnya nanti kita prediksikan mudah-mudahan tidak terjadi terlalu panjang. Pada bulan April kita sudah mulai bisa melihat hasilnya," ucap Yuri.

Mesti dimaklumi, saat ini Indonesia memasuki tahap akselarasi penderita virus yang bersumber dari kota Wuhan, China tersebut. Hal ini menjadi gambaran yang lazim pada fase awal kasus munculya COVID-19. 

Sebab, saat ini pemerintah sedang melakukan penelusuran kontak orang dengan pasien yang sudah dinyatakan positif, sehingga temuan positif makin banyak. Selain itu, kini semakin banyak masyarakat yang secara mandiri memeriksa kondisi kesehatannya ke rumah sakit.

Oleh karenanya, Yuri berharap upaya social distancing atau menjaga jarak sejauh 2 meter dan menghindari kerumunan bisa diterapkan di seluruh lapisan masyarakat. 

"Ini sebuah tantangan besar bagi kita bersama, pada saat ini keingintahuan masyarakat semakin meningkat. Tentunya, sarana fasilitas untuk agar mereka bisa tahu (positif atau tidak), melalui laboratorium juga harus kita tingkatkan. Kalau tidak demikian, maka akan terjadi gap dan tentu akan menjadi permasalahan," jelas Yuri.

Ketiga, pemerintah telah berhasil "melobi" sejumlah rumah sakit swasta untuk menyediakan kamar dan tempat tidur untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif corona. Total, tempat tidur yang akan bertambah sebanyak 300 buah.

Rumah sakit yang bersedia di antaranya adalah Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua, Rumah Sakit Mitra Keluarga Jati Asih, Rumah Sakit Hemina Karawang. 

"Ketiga rumah sakit ini nanti hanya akan didedikasikan untuk merawat semua kasus COVID-19. Sementara kasus lain akan dipindahkan ke rumah sakit lain," ucap Yuri.

Selain tempat tidur, jejaring laboratorium milik swasta juga akan mulai membantu memeriksa uji spesimen untuk mengetahui pasien positif corona atau tidaknya. Jejaring Laboratorium yang bisa dilakukan pemeriksaan COVID-19 ini adalah Jejaring Laboratorium Siloam, Jejaring Laboratorium Kalbe, dan jejaring laboratorium Bunda grup.

"Dengan cara menyiapkan sarana prasarana yang ada kemudian termasuk laporan pengambilan sampel (di rumah sakit swasta), kita tidak lagi terpaku pada rumah sakit-rumah sakit yang ditentukan, tetapi sektor swasta secara besar secara bersungguh-sungguh untuk melaksanakan," tutup Yuri.