Respons KCI Terkait 3 Pengguna KRL Positif COVID-19
Foto stasiun Mangggarai (Irvan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap, ada tiga penumpang KRL jurusan Bogor-Jakarta yang positif COVID-19. Hasil positif ini diketahui berdasarkan tes swab polymerase chain reaction (PCR) terhadap 325 penumpang. 

Kejadian ini membuat kang Emil sapaan akrabnya, khawatir penerapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) khususnya di wilayah Jabodetabek tak berjalan maksimal. Malah, kata dia bisa gagal.

"Ini artinya KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi OTG (orang tanpa gejala, red) pembawa virus. PSBB bisa gagal. (Hasil tes ini, red) sudah dilaporkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kemenhub," kata Kang Emil dalam akun Twitternya, Minggu, 3 Mei. 

Dia berharap, kejadian ini menjadi perhatian khusus untuk instansi terkait. Antara lain dengan melakukan penyemprotan. Sebab, bila kasus tidak direspon dengan cepat, maka pemutusan penyebaran akan sulit dilakukan.

"Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL," tambah dia. 

Menanggapi hal itu, VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba menyebut, ketiga pengguna tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang sebelumnya tidak pernah mengetahui bahwa mereka positif COVID-19. Kasus OTG ini, kata Anne dapat terindikasi di mana-mana. 

"Penyebaran virus ini sendiri dapat terjadi dimanapun, termasuk di lokasi kerja, di pasar-pasar, maupun kemungkinan lokasi lainnya yang didatangi para pengguna," kata dia. 

Lagi pula, lanjut Anne, persentase penumpang terinfeksi dan membawa virus corona selama menggunakan KRL terbilang kecil. 

"Ditemukan 3 orang atau kurang dari 1 persen dari pengguna yang dites hasilnya positif. Meski persentasenya sangat rendah, kami tetap berupaya meningkatkan berbagai upaya pencegahan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan prokotol pencegahan COVID-19 di transportasi publik," paparnya.

Lebih lanjut, selama masa tanggap darurat COVID-19, ini PT KCI tetap melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memerangi virus tersebut dengan cek suhu tubuh, wastafel di stasiun dan wajib menggunakan masker dan aturan lainnya.

Adapun Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah mengusulkan penyetopan operasi KRL Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek).

Kendati begitu, waktu itu usulan tidak diterima oleh Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan. Alasannya, masih banyak masyarakat yang memerlukan KRL untuk berangkat bekerja.