Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta semua jajarannya lebih menggencarkan penanggulangan penyebaran penyakit tuberkulosis (TBC).

Penanganan pencegahan TBC yang lebih intensif ini, dimaksud Heru, perlu dilakukan demi mewujudkan Jakarta bebas TBC pada tahun 2030 mendatang.

"TBC ini adalah penyakit yang saya sebut seperti kapal selam. Dia diam, tidak ada suara, terus maju menularkan masyarakat Jakarta. Jadi saya minta camat dan lurah, dan tentunya wali kota, bupati untuk konsisten bisa menurunkan TBC," kata Heru di gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei.

Saat ini, tercatat sebanyak 60 ribu kasus TBC di Jakarta. Sebanyak 59 ribu kasus merupakan sensitif terhadap obat, sementara 1.203 kasus atau 2 persennya merupakan kasus yang kebal terhadap obat.

Adapun tingkat kesembuhan TBC di Jakarta kini masih mencapai 81 persen. Sementara, Pemprov DKI menargetkan tingkat kesembuhan 90 persen.

Oleh karena itu, Heru meminta kepada jajarannya hingga RSUD untuk melakukan penanganan kasus TBC menyeluruh tanpa membedakan warga Jakarta dan luar daerah.

"Walaupun dia itu misalnya warga non-Jakarta, tetapi ketika dia berobat di Jakarta, warga ini harus diberitahu ke kepala desa, atau pak lurah atau camat setempat. Harapan saya bisa ditangani dengan baik," jelas Heru.

Dalam kesempatan itu Heru mencanangkan Kampung Siaga Tuberkulosis (TBC). Kampung Siaga TBC akan dibuka di 267 RW yang akan dibangun mulai hari ini hingga September 2024.

Upaya ini akan dilanjutkan dengan Inovasi Percepatan Penanggulangan TBC dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar terkait TBC, pemberdayaan masyarakat, dan promosi kesehatan yang masif di setiap Kampung Siaga TBC yang telah terbentuk.