Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan My Esti Wijayati mengusulkan agar Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) bisa berdampingan dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).

Menurut Esti, keberadaan Gereja HKI dan UIII dapat menjadi wujud toleransi yang nyata jika keduanya dibangun di atas lahan yang sama. 

Hal itu disampaikan Esti menanggapi kabar Gereja HKI di Depok, Jawa Barat, yang terancam digusur karena adanya pembangunan UII. 

Menurut informasi yang ia terima, lahan tersebut dalam pengelolaan Kementerian Agama yang diproyeksikan untuk pembangunan kampus UII. Karenanya, Esti mendesak Kemenag untuk memperjelas nasib Gereja HKI. 

"Gereja HKI sudah aktif sejak 9 tahun yang lalu dan masih digunakan sampai saat ini. Demi tetap menjunjung tinggi konstitusi negara dalam memberikan kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing masing, maka (meminta) Kemenag untuk bisa memperjelas keberadaan gereja tersebut beserta luas lahan yang bisa dimanfaat untuk fasilitas pendukungnya yang lain," ujar Esti saat dihubungi VOI, Selasa, 7 Mei. 

"Hal tersebut akan kami tanyakan dan sampaikan langsung ke Gus Men untuk mempertegas hal ini," sambungnya. 

Legislator PDIP dapil DIY itu menilai, pembangunan UIII tetap bisa mempertahankan keberadaan Gereja HKI. Dia pun mengusulkan agar Gereja HKI bisa berdampingan dengan UIII sebagai wujud toleransi secara nyata antar umat bergama. 

 

 

"Kita wujudkan secara nyata, bahwa saling menghormati, toleransi antar umat beragama sungguh kita wujudkan di manapun di RI ini dan bukan sekedar retorika ataupun toleransi di atas kertas saja," tegas Esti. 

Esti akan memperjuangkan keberadaan Gereja HKI di atas lahan UIII demi perwujudan bhinneka tunggal ika. Dia menekankan, hal itu menjadi bagian dari usulan PDI Perjuangan kepada Kemenag. 

"Kita tak boleh lelah untuk terus memperjuangkan dalam mewujudkan Indonesia Raja yang ber-Bhinneka Tunggal Ika dan sungguh melaksanakan pancasila sebagai dasar negara," kata Esti. 

"Tentu itu usulan kami PDI Perjuangan. Semua mungkin, dan baik adanya," kata Esti.