Polisi Tangkap Terduga Pelaku yang Gebuk Mahasiswa saat Hentikan Doa Rosario di Tangsel
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso (DOK M Jehan/VOI)

Bagikan:

TANGERANG - Polisi menangkap pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) saat mencoba menghentikan doa Rosario di Jalan Ampera Poncol, Setu, Tangerang Selatan.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso mengatakan pelaku yang diamankan lebih dari satu orang. Namun, untuk indetitasnya belum dapat disampaikan

“Kami mengamankan lebih dari satu orang. Nanti kita sampaikan seluruhnya besok,” kata Ibnu kepada wartawan di Polres Tangerang Selatan, Senin, 6 Mei.

Ibnu juga mengaku belum dapat menyampaikan peran pelaku yang diamankan. Lantaran masih dalam pendalaman oleh tim penyidik Polres Tangerang Selatan.

“Masih dalan pendalaman. Nanti kita sampaikan besok secara seluruhnya dalam pres rilis kita besok,” ujarnya.

Perihal adanya korban dalam peristiwa tersebut, Ibnu tidak menampik. “Baik, untuk korban tersebut itu suatu penganiayaan yang dilaporkan tadi, jadi kami dari pihak kepolisian, dari segi hukum, kami melaksanakan upaya kepolisian agar terang,” ujarnya.

Ketua RW 02 Marat mengakui ada warganya yang membawa senjata tajam jenis pisau dapur saat keributan warga dengan kelompok mahasiswa yang tengah menggelar Doa Rosario di Jalan Ampera Poncol Setu, Tangerang Selatan, Minggu, 5 Mei.  

Maran menegaskan, pisau dapur bukan telah disiapkan sebelumnya melainkan reaksi karena tersulut emosi. 

"Ada (sajam) tapi tidak disiapkan karena dengar ada ribut-ribut, sepintas lah karena emosi. Ada satu memang yang bawa (sajam) dan emang karena emosi. (Sajam) Pisau dapur," jelasnya saat ditemui di lokasi, Senin, 6 Mei.

Ia menambahkan, aktivitas mahasiswa yang kumpul dan berdoa di rumah kontrakan tersebut sudah dikeluhkan oleh warga, hingga akhirnya RT bertindak. Marat mengakui kalau warganya dipukul duluan sehingga terjadilah reaksi balasan karena terpancing emosi.