JAKARTA - Kelompok bantuan untuk Palestina telah memperingatkan rencana Israel menyerang Rafah yang di mana sebagian besar warga Gaza berlindung di sana.
Kekhawatiran makin meningkat dalam seminggu terakhir setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan segera menindaklanjuti ancaman mengirim pasukan ke Rafah.
Terbaru, mengutip ANTARA, Sabtu, 4 mei, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat, 3 Mei, mengatakan bahwa perang Israel di Gaza terus menjadi perang terhadap kaum perempuan, dengan lebih dari 10.000 perempuan terbunuh dan 19.000 orang lainnya terluka.
The war in #Gaza continues to be a war on women.
Over 10,000 women have been killed & 19,000 injured
37 children lose their mother every single day.
Conditions are appalling; +155,000 pregnant or breastfeeding women faced with severely limited access to water & sanitary items. pic.twitter.com/FbODTucXTe
— UNRWA (@UNRWA) May 3, 2024
“Perang di Gaza terus menjadi perang terhadap kaum perempuan, dengan 10.000 lebih perempuan kehilangan nyawa dan 19.000 orang lainnya mengalami luka,” demikian menurut cuitan badan PBB tersebut.
BACA JUGA:
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa setiap harinya 37 anak kehilangan ibu mereka di tengah perang yang sudah memasuki bulan ke tujuh tersebut.
UNRWA menambahkan, “Kondisinya begitu mengerikan; 155.000 ibu hamil dan menyusui menghadapi keterbatasan akses air dan perlengkapan sanitasi”.