Nurul Ghufron Klaim Bantu Mutasi Menantu Kawan di Kementan karena Kemanusiaan: Andai Dipermasalahkan, Saya Terima
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron. (Tsa Tisa-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengklaim tak ada niatan lain saat membantu mutasi pegawai di Kementerian Pertanian (Kementan) yang ternyata menantu kawannya. Dia mengatakan yang dilakukannya semata-mata mengutamakan masalah kemanusiaan.

“Di atas ilmu kami adalah kemanusiaan, di atas kekuasaan dan jabatan kami adalah kemanusiaan. Seandainya kami dipermasalahkan karena membantu kemanusiaan ini, kami terima,” kata Ghufron kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Mei.

Ghufron mengatakan dia bisa menindaklanjuti masalah mutasi itu ke pihak Kementan karena ada laporan yang disampaikan oleh kawannya yang merupakan mertua pegawai tersebut. “Itu pada awal-awal Maret (2022, red),” tegasnya.

“Intinya laporannya adalah mereka mengajukan diri untuk minta mutasi sejak hamil sampai kemudian melahirkan satu tahun tujuh bulan jadi sekitar dua tahun itu tapi tidak dikabulkan,” sambungnya.

Ghufron bilang pegawai tersebut tak dikabulkan minta mutasi karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di Kementan. “Maka dia kemudian mengajukan pengunduran diri atau resign. Mengundurkan diri kemudian dikabulkan artinya dalam proses akan diterima pengunduruan dirinya,” jelasnya.

Barulah mertua si pegawai itu kemudian menelpon Ghufron. “Memang teman saya ibu mertuanya (pegawai, red) ini kemudian telepon saya, kok tidak konsisten, bahwa si ASN tersebut mau mutasi tidak diperbolehkan tapi mundur yang sama-sama konsekuensinya mengurangi SDM dikabulkan,” ungkapnya mengulang pembicaraan yang terjadi.

Ghufron kemudian mengaku berdiskusi dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengenai masalah ini. Katanya, koleganya itu pernah mengurusi masalah serupa.

Dari perbincangan inilah, Alexander diklaim Ghufron membantu mencarikan nomor eks Sekjen Kementan Kasdi yang saat itu masih menjabat Irjen Kementan. Adapun sosok tersebut saat ini terjerat dalam kasus pemerasan bersama eks Mentan Syahrul Yasin Limpo.

“Setelah mendapatkan nomornya, saya sampaikan, dan penyampaian saya bukan kemudian minta dimutasi dikabulkan atau tidak tapi menyampaikan komplainnya kok tidak konsisten,” katanya.

“Beliau kemudian menanggapi, 'baik Pak, kami cek dulu'. … Baru kemudian sekitar 2-3 minggu kemudian beliau menyampaikan bahwa memenuhi syarat dan bisa diproses mutasinya,” sambung Ghufron.

Lebih lanjut, Ghufron memastikan tak ada imbalan yang dia terima. “Duit ataupun hadiah apapun saya tidak dapat. Dan saya tidak minta apapun.”