Kabar Duka, Kematian Pasien COVID-19 di Kota Sukabumi Bertambah Jadi 86 kasus
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan kasus kematian pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit rujukan setempat bertambah dua orang sehingga total kematian mencapai 86 kasus pada Minggu, 7 Maret. 

"Pada Minggu ini kami menerima laporan ada dua pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan meninggal dunia, kedua pasien tersebut sudah lanjut usia dan komorbid," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, dilansir Antara, Senin, 8 Maret.

Adapun dua pasien tersebut diketahui berjenis kelamin pria berusia 67 tahun warga Kecamatan Baros dan wanita berusia 76 tahun yang beralamat di Kecamatan Gunungpuyuh. Kedua pasien tersebut selain terkonfirmasi positif COVID-19, juga mengidap penyakit jantung.

Sejak masuk dan menjalani perawatan di ruang isolasi khusus pasien COVID-19 di salah satu rumah sakit rujukan Kota Sukabumi, kondisi kesehatannya terus mengalami penurunan dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Pihak keluarga pun sudah diberi informasi karena kerabatnya meninggal positif mengidap COVID-19 maka dalam pengurusan jenazah hingga pemakaman dilakukan sesuai protokol COVID-19.

Menurutnya, dengan bertambahnya dua pasien COVID-19 yang meninggal dunia, hingga saat ini totalnya menjadi 86 orang. Mayoritas pasien yang meninggal tersebut sudah berusia lanjut dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

"Hingga Minggu total warga Kota Sukabumi yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3.528 orang atau bertambah lima orang pada hari ini, dari jumlah tersebut 2.942 pasien sudah dinyatakan sembuh, masih menjalani isolasi 230 pasien dan meninggal 86 pasien," tambahnya.

Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengingatkan kepada warga khususnya yang sudah divaksinasi agar tetap menerapkan protokol kesehatan 5M yakni menggunakan masker, mencuci tanga dengan sabun secara rutin, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Sebab, vaksin merupakan perlindungan lapis kedua dan tidak menutup kemungkinan warga yang sudah divaksinasi bisa tertular COVID-19, tapi jika tertular penyakitnya tidak berat.