JAKARTA - Iran memberitahu Amerika Serikat sebelum dan setelah melakukan serangan terhadap Israel dalam Operasi 'True Promise' Sabtu pekan lalu, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian setibanya di New York, Amerika Serikat untuk mengikuti pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Dijelaskannya, serangan itu dilakukan lantaran Israel secara langsung menargetkan Kedutaan Besar Iran di Damaskus, menewaskan para penasihat militer resmi Teheran di Suriah.
Iran telah menahan diri untuk mempertimbangkan kondisi regional, berulang kali meminta kepada Sekretaris Jenderal PBB agar Dewan Keamanan harus memenuhi tugasnya untuk memenuhi kewajibannya menghadapi tindakan Israel, katanya.
Diplomat tertinggi Iran itu melanjutkan, Teheran memberi tahu Amerika Serikat ketika keputusan itu diambil, sebagai respons yang diperlukan terhadap rezim Israel dalam kerangka hukum internasional dan pertahanan yang sah.
"Kami mengatakan kepada Amerika melalui pesan dengan jelas, keputusan yang diambil oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran yang dipimpin oleh Presiden untuk menghukum rezim Zionis adalah pasti dan final," ujarnya, melansir IRNA 18 April.
"Dan setelah tindakan hukuman (Operasi 'True Promise'), sekitar pukul 02:30 pada Hari Minggu, kami mengirimkan pesan lain ke Amerika Serikat melalui saluran diplomatik yang menyebutkan kami tidak mengharapkan peningkatan ketegangan di kawasan," jelas Menlu Amirabdollahian.
Ia juga mengatakan, Teheran memberitahu Washington jika pangkalan dan kepentingan mereka tidak akan menjadi sasaran di wilayah tersebut, kecuali jika Negeri Paman Sam mengobarkan perang untuk mendukung rezim Zionis.
Menlu Amirabdollahian mengatakan, pesan-pesan tersebut dipertukarkan terutama melalui Kedutaan Besar Swiss yang mewakili kepentingan AS di Iran, serta saluran diplomatik resmi, dengan tujuan menciptakan pemahaman yang benar mengenai tindakan Iran, untuk mencegah meningkatnya ketegangan dan krisis di kawasan.
BACA JUGA:
Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel pada tanggal 13 April malam hari, sebagai respons atas serangan Israel ke Kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah yang menewaskan tujuh perwira Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), termasuk dua jenderal senior.
Israel dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis mengklaim berhasil menangkis dan menjatuhkan sekitar 99 persen dari sekitar 350 proyektil yang diluncurkan Iran, dikutip dari TASS.
Israel mengatakan mereka bersiap untuk membalas serangan Iran. Teheran sendiri meyakinkan pihaknya tidak merencanakan tindakan lebih lanjut setelah serangan itu, tetapi siap membalas setiap tindakan Israel dengan cara yang tegas.