Bagikan:

JAKARTA - Bareskrim Polri memastikan bakal mengusut kasus dugaan kekerasan terhadap orang dengan terlapor pengendara mobil Fortuner yang viral karena bersikap arogan dan menggunakan pelat dinas Mabes TNI. Meski, pengendara berinisial PWGA itu telah ditangkap oleh Polda Metro Jaya.

"Di Bareksrim terkait laporan 170 KUHP pastinya juga ditangani, untuk perkembangan akan disampaikan kepada pelapor," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada VOI, Kamis, 18 April.

Kasus dugaan kekerasan terhadap orang yang termaktub pada Pasal 170 KUHP itu sedianya dilaporkan oleh Marcellina Irianti Deca dengan nomor registrasi Nomor LP/115/IV/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI.

Tetap dilakukan pengusutan oleh Bareskrim Polri dikarenakan objek pelaporan yang berbeda.

Polda Metro Jaya diketahui menangani terkait dugaan penggunaan dan pemalsuan pelat nomor dinas TNI. Sesuai dengan laporan polisi nomor LP/B/2005/IV/2024/SPKT/ POLDA METRO JAYA, tertanggal 12 April 2024.

"Obyek laporan Polda Metro Jaya adalah pemalsuan pelat nomor dan penggunaannya," kata Trunoyudo.

PWGA diketahui telah ditangkap di kediamannya di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar membenarkan perihal penangkapan itu. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang disebut melakukan penangkapan.

Meski demikian, tak disampaikan mengenai waktu penangkapan. Hanya dikatakan hasil pendalaman sementara, PWGA dipastikan bukan merupakan prajurit TNI. Dia merupakan seorang warga sipil yang memalsukan pelat nomor Mabes TNI dengan nomor 84337-00.

"Dipastikan yang bersangkutan warga sipil yang berprofesi seorang pengusaha," kata Gumilar.

Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi turut membenarkan perihal PWGA yang telah ditangkap. Proses pendalaman disebut sedang dilakukan.

"Betul sudah diamankan. Sedang dilakukan pendalaman," kata Ade.

PWGA viral setelah video aksi arogannya dibagikan oleh akun @jakartaselatan24jam yang diunggah pada Jumat, 12 April. Bahkan, pria itu mengaku sebagai adik dari seorang jenderal sebagai bentuk intimidasi.

"Seorang pengemudi Toyota Fortuner yang menggunakan plat dinas TNI terlibat perselisihan dengan pengendara lain di jalan tol. Pria tersebut mengaku berdinas di TNI dan juga merupakan adik dari seorang jenderal," tulis akun tersebut.