Selandia Baru Cabut Peringatan Tsunami, Warga yang Mengungsi Bisa Kembali
Ilustrasi. (Pixabay/sycm)

Bagikan:

JAKARTA - Gelombang tsunami kecil yang dipicu oleh serangkaian gempa bumi menghantam pantai timur North Island, Selandia Baru pada Hari Jumat waktu setempat, membuat warga di kawasan tersebut mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Sebelumnya, peringatan yang datang menyebut potensi ketinggia tsunami mencapai 3 meter, setelah gempa terkuat sekiat Magnitudo 8.1. 

Namun, seiring dengan pengumuman Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru (NEMA) yang menyebut gelombang terbesar telah berlalu, tingkat ancaman pun diturunkan.

"Semua orang yang dievakuasi sekarang dapat kembali," kata badan tersebut, melansir Reuters.

Rekaman video yang di-posting di media sosial menunjukkan gelombang air memasuki marina di Northland dan di wilayah East Cape di North Island.

Sebelumnya pada hari Jumat, pekerja, pelajar dan penduduk di daerah seperti Northland dan Bay of Plenty, di pantai utara dekat Auckland, disiagakan setelah tiga gempa lepas pantai dalam waktu kurang dari delapan jam memicu sirene dan peringatan tsunami.

Peringatan darurat dikeluarkan untuk semua wilayah pesisir di sekitar Auckland, kota berpenduduk 1,7 juta jiwa, tempat orang-orang diminta untuk menjauh dari tepi perairan. Tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat gempa tersebut.

Gempa ketiga dan terkuat melanda Kepulauan Kermadec, timur laut Pulau Utara Selandia Baru, pada Jumat pagi, terjadi tak lama setelah gempa berkekuatan 7,4 di wilayah yang sama. Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter melanda sekitar 900 km (540 mil) jauhnya di sebelah timur Pulau Utara.

Linda Tatare, penduduk Teluk Anaura, di pantai timur Pulau Utara, mengatakan sekitar 50 komunitas kecil pergi ke tempat yang lebih tinggi di pagi hari.

"Semua orang, dan anjing mereka, ada di atas bukit. Kita aman. Kita semua dapat melihat properti kita dari sini," kata Tatare kepada Reuters.

Para ilmuwan mengatakan rangkaian gempa Hari Jumat disebabkan oleh gerakan tektonik di perbatasan lempeng Australia dan Pasifik, bagian dari Cincin Api Pasifik yang diduduki Selandia Baru. Satu dekade lalu, gempa berkekuatan 6,3 menewaskan 185 orang di kota Christchurch di Pulau Selatan.