Bagikan:

JAKARTA - Presiden AS Joe Biden secara efektif memberikan ultimatum kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berbicara melalui telepon pada Hari Kamis: lindungi warga sipil Palestina dan pekerja bantuan asing di Gaza atau Washington dapat mengekang dukungan untuk Israel dalam perangnya melawan militan Hamas.

Pesan tersebut, setelah berbulan-bulan AS menyerukan agar Israel mengubah taktik militernya yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina, menyusul serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen (WCK) dan memicu kemarahan global. Israel mengakui serangan itu adalah sebuah kesalahan.

"Hari ini, saya berbicara dengan Perdana Menteri Netanyahu untuk menekankan serangan terhadap para pekerja bantuan dan situasi kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima," tulisnya di media sosial X, seperti dilansir 5 April.

"Israel harus menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi bahaya bagi warga sipil dan keselamatan para pekerja, mengupayakan gencatan senjata untuk membawa pulang para sandera, lanjutnya.

Menggambarkan seruan mereka, Gedung Putih mengatakan Presiden Biden menyerukan Israel "untuk mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkrit, dan terukur untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan pekerja bantuan.

"Dia menjelaskan kebijakan AS sehubungan dengan Gaza akan ditentukan oleh penilaian kami terhadap tindakan segera Israel terhadap langkah-langkah ini," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.

Gedung Putih tidak mengatakan secara pasti langkah apa yang harus diambil PM Netanyahu, atau apa yang akan dilakukan jika PM Netanyahu gagal mengambil langkah tersebut. Namun, para analis mengatakan ancaman tersiratnya adalah memperlambat transfer senjata AS ke Israel atau melemahkan dukungan AS di PBB.

Sementara, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken lebih blak-blakan.

"Begini, saya hanya akan mengatakan ini: jika kita tidak melihat perubahan yang perlu kita lihat, maka akan ada perubahan dalam kebijakan kita," tandas Menlu Blinken.

Pada Kamis malam, hanya beberapa jam setelah panggilan telepon tersebut, Pemerintah Israel mengumumkan beberapa langkah untuk meningkatkan aliran bantuan ke Gaza, termasuk membuka pelabuhan Ashdod dan penyeberangan Erez ke Gaza utara dan meningkatkan pengiriman bantuan dari Yordania. Tidak jelas apakah langkah-langkah tersebut akan cukup untuk memenuhi tuntutan AS.

Diketahui, Presiden Biden yang maju kembali dalam Pemilu November mendatang, telah berjuang untuk menyeimbangkan tekanan untuk mengendalikan Netanyahu dari kubu Demokrat progresif yang kecewa dengan jumlah korban jiwa warga sipil Palestina dan risiko yang mungkin mengasingkan sebagian besar pemilih independen yang pro-Israel. Sejauh ini dia menolak menetapkan persyaratan mengenai transfer senjata.