Bagikan:

JAKARTA – Seorang pria bernama Anung mengikuti program hapus tato dari Baznas Jakarta Selatan (Jaksel). Anung mengaku dirinya merasa bersalah, karena tato yang dibuatnya pada 2020 lalu membuat orang tuanya mengalami struk.

“Kan ibu saya lagi sakit, gara-gara saya pakai tato. Ibu saya stroke pendarahan otak,” aku Anung saat ditemui di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan, Kamis, 21 Maret.

Keinginan Anung menghapus tato sudah lama. Namun baru kali ini dia mendapat kesempatan menghapus tato gratis di Pemkot Jaksel.

Warga Cinere, Depok itu mengetahui ada program hapus tato gratis melalui media sosial. Baginya, kapan lagi bisa menghapus tato tanpa mengeluarkan biaya. Terlebih, harapan Anung menghapus tato agar orangtuanya sembuh dari penyakit struk.

“Saya lihat dari Instagram. Terus saya langsung berangkat ke tempat ini. Lalu saya ikutin tata cara di sini dan hapus tato ini,” ujarnya.

Sebelumnya Anung mengaku menyesal membuat tato di tubuhnya. Kala itu, ia hanya berpikir tato itu adalah seni yang diyakini bisa meningkatkan percaya diri. Namun tak disangka, orang tua Anung mendadak struk saat melihat anaknya ditato.

“Iya bodo amat (tidak peduli), tidak pikir apa-apa. Ya sudah bikin tato saja. Lalu setelah orang tua sakit pas lebaran 2020, akhirnya di situ saya merasa menyesal dan ingin hapus tato,” ungkapnya.