JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 193,6 juta masyarakat akan mudik Lebaran 2024. Dari ratusan juta orang itu, paling banyak menuju Jawa Tengah.
"Daerah tujuan pemudik itu pertama adalah jawa tengah itu hampir 61,6 juta jiwa," ujar Direktur Penegakkan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet dalam diskusi 'Peran DPR Pastikan Mudik Aman, Silaturahmi Nyaman' Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Maret.
Kemudian, Jawa Timur menjadi daerah kedua yang menjadi tujuan pemudik. Diprediksi 37 juta orang akan ke sana.
Slamet menyebut Jawa Barat menjadi wilayah selanjutnya dengan prediksi 32 juta. Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 11 juta dan DKI Jakarta 6,4 juta orang.
Tak hanya soal daerah yang akan dituju, Korlantas juga mensurvei jenis kendaraan yang bakal paling banyak digunakan saat mudik Idulfitri 2024.
Kereta api menjadi yang pertama dengan diperkirakan 39,2 juta akan menggunakan mode transportasi tersebut. Selanjutnya, bus dan kendaraan pribadi.
"Untuk bus, mobil pribadi, sepeda motor itu rata-rata ada yang 37 juta, 35, dan 31. Ini yang akan kita kelola yang melewati darat," kata Slamet.
BACA JUGA:
Untuk menghadapi kepadatan kendaraan saat arus mudik Idulfitri 2024, Korlantas Polri menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow, one way, dan ganjl-genap.
Untuk arus mudik, rekayasa contraflow akan mulai diterapkan dari KM 36 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 72 Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali.
"(Diterapkan) Jumat 5 April pukul 14.00 WIB sampai dengan Kamis 11 April pukul 24.00 WIB," tulis akun Instagram @korlantaspolri.ntmc dikutip Jumat, 15 Maret.
Skema one way akan diberlakukan dari KM 72 Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali sampai dengan KM 414 Tol Semarang-Batang.
Untuk skema ini, penerapannya di waktu yang berbeda. Pada Jumat 5 April dimulai pada pukul 14.00 WIB hingga Minggu, 7 April pukul 24.00 WIB.
Kemudian, diberlakukan kembali pada Senin, 8 April mulai pukul 08.00 WIB hingga 24.00 WIB. Pun pada Selasa, 9 April dengan waktu yang sama.
"Ganjil-Genap dari KM 0 ruas tol dalam kota (Jakarta) sampai dengan KM 414 Tol Semarang-Batang," sebutnya.