Operasi Ketupat Polri Kerahkan 155 Ribu Personel dan 5.784 Pos Amankan Mudik Lebaran 2024
ARSIP/Apel Operasi Ketupat 2023/DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Polri mengerahkan 155.165 personel yang tergabung dalam Operasi Ketupat guna pengamanan arus mudik lebaran Idulfitri 2024. Ratusan ribu personel itu merupakan gabungan dengan instansi terkait.

"Kurang lebih 155.165 personel yang terlibat, di dalam ada stakeholder terkait sejumlah 69.969 personel," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan, Senin, 25 Maret.

Operasi Ketupat digelar selama 13 hari yang dimulai dari 4 hingga 16 April 2024. Tak hanya fokus dengan lalu lintas arus arus mudik dan balik, ratusan ribu peronel gabungan itu juga akan mengatasi permasalahan di momen lebaran seperti rumah kosong.

"Mudik 2024 kali ini terjadi peningkatan kurang lebih 56 persen dibandingkan dengan mudik 2023, artinya tentu untuk mudik kali ini kita persiapkan strategi terkait rekayasa lalu lintas yang akan dilaksanakan," sebutnya.

Beberapa rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan yakni oneway, contraflow, dan ganjil-genap. Skema itu diharapkan dapat mengatasi potensi kemacetan yang akan terjadi.

Selain itu, Polri juga menyiapkan 5.784 pos di seluruh wilayah Indonesia, baik di ruas tol maupun non-tol.

"Tadi digelar kurang lebih 5.748 pos yang akan disiapkan untuk memberi pelayanan, apakah itu yang ada di jalan tol, rest area, arteri, dan juga termasuk jalur jalur yang kita siapkan untuk memberikan pengamanan di wilayah wilayah wisata, itu juga kita persiapkan," kata Sigit.

 

Sebelumnya, Korlantas Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 193,6 juta masyarakat akan pulang ke kampung halamannya di momen Lebaran 2024 dengan tujuan paling banyak ke Jawa Tengah.

"Daerah tujuan pemudik itu pertama adalah jawa tengah itu hampir 61,6 juta jiwa," ucap Direktur Penegakkan Hukum atau Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet.

Kemudian, Jawa Timur menjadi daerah kedua yang menjadi tujuan pemudik. Diprediksi 37 juta orang akan ke sana.

Slamet menyebut Jawa Barat menjadi wilayah selanjutnya dengan prediksi 32 juta. Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 11 juta dan DKI Jakarta 6,4 juta orang.