JAKARTA - Jelang penetapan hasil pemilu 2024, sebagian massa yang menyerukan kecurangan pemilu meluapkan aksinya dengan membakar spanduk dan barang lainnya di depan Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Maret, malam.
Fauzan, pria asal Malang, Jawa Timur, mengatakan, dirinya kecewa atas sikap KPU yang dinilai telah berbuat curang pada proses Pemilu 2024 ini.
"Andaikan nanti terjadi keputusan yang tidak sesuai dengan C1 plano, kami sebagai rakyat menuduh bahwa KPU berbuat curang. Karena hasil keputusan itu harus sesuai dengan hasil C1 plano," kata Fauzan kepada wartawan, Rabu, 20 Maret, malam.
Menjelang penetapan hasil pemilu, Fauzan tidak keberatan dengan siapapun pemenangnya. Namun dia menyesalkan adanya kecurangan.
"Siapapun yang menang tidak jadi persoalan, yang kami lawan adalah kecurangan, kedzaliman dan kemungkaran melawan konstitusi UUD. Itu yang kami lawan," ujarnya.
Kecurangan yang dimaksud Fauzan kepada KPU RI salah satunya adalah banyaknya yang melapor tidak ada tanggapan.
BACA JUGA:
"Contohnya, Bawaslu sudah menemukan fakta tentang TNI dan polisi aktif telah terdaftar sebagai pemilih di setiap daerah. Itu temuan Bawaslu," katanya.
Namun kenapa pihak keamanan polisi tidak bertindak?.
"Inilah yang menjadi kekecewaan masyarakat sebagai pemilih dan warga negara Indonesia yang punya hak kedaulatan di dalam negara ini," ujarnya.
Soal dugaan TNI dan Polisi yang terdaftar sebagai pemilih Pemilu, Fauzan menyebut bahwa informasi yang diketahui dirinya berdasarkan penyampaian Bawaslu.
"Menurut informasi yang disampaikan Bawaslu, itu di Jakarta, Sulawesi, NTB, itu banyak disetiap daerah. Itu yang mengakui Bawaslu sendiri. Kenapa sampai hari ini tidak ada tindakan?," katanya.
Dari pantauan VOI, beberapa orang massa masih bertahan di depan Kantor KPU RI. Mereka antusias menunggu penetapan hasil pemilu 2024.