Bagikan:

JAKARTA - Polisi di India telah menangkap lima orang buntut inisden penyerangan beberapa mahasiswa internasional di sebuah asrama universitas saat salat ramadan. Masih menjadi perdebatan serangan fisik ke korban dipicu dari lokasi salat yang digelar di Universitas Gujarat di India barat, Sabtu, 16 Maret lalu. 

Dilansir dari BBC, polisi menyebut lima mahasiswa dirawat karena terluka. Sementara itu menurut Kementerian Luar Negeri India, pemerintah telah mengambil tindakan tegas pada pelaku. 

Komisioner polisi kota Ahmedabad GS Malik mengatakan, sekitar dua lusin orang memasuki asrama pada Sabtu malam karena keberatan dengan para siswa yang tengah salat. Mereka meminta agar salat dilakukan di masjid saja.

"Mereka memperdebatkan masalah ini, menyerang mereka dan melempari mereka dengan batu. Mereka juga merusak kamar mereka," kata Malik dikutip dari BBC.  

Sebuah tim telah dibentuk untuk menyelidiki kasus tersebut. Pejabat senior polisi lainnya, Tarun Duggal, mengatakan kepada BBC Gujarati bahwa nama lima orang yang ditangkap adalah Hitesh Mewada, Bharat Patel, Shitij Pandey, Jitendra Patel dan Sunil Dudhirua. 

Mereka belum membuat pernyataan publik apa pun saat berada dalam tahanan polisi. Dia menambahkan bahwa lebih banyak orang mungkin akan segera ditangkap.

Polisi belum mengkonfirmasi apakah orang-orang itu terkait dengan organisasi politik atau agama mana pun.

Wartawan dari BBC Gujarati yang mengunjungi tempat itu pada hari Sabtu mengatakan bahwa mereka melihat batu dan kendaraan yang rusak di tempat kejadian. 

Video-video yang beredar di internet menunjukkan massa mengibarkan slogan-slogan agama Hindu saat mereka menyerang para mahasiswa, merusak kendaraan, dan melempari batu.