Presiden Erdogan Serukan Tekanan Internasional Terhadap Israel untuk Tingkatkan Bantuan ke Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Sumber: Presidency of The Republic of Turkiye)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan peningkatan tekanan internasional terhadap Israel, untuk memastikan lebih banyak bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Jalur Gaza, memastikan dukungan Ankara akan meningkat selama Bulan Suci Ramadan.

Berbicara pada jamuan makan malam Ramadan bersama duta besar asing di Ankara, Presiden Erdogan mengkritik negara-negara Barat karena mendukung Israel, mengatakan mereka telah memberikan kesempatan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan "serangan biadab" terhadap wilayah kantong Palestina itu lantaran sikap ragu-ragu.

"Tidak peduli apa yang dilakukan pemimpin Israel, mereka tidak dapat menyembunyikan kenyataan mereka adalah (pemerintahan) yang suka membunuh, kejam, kriminal, berbohong dan fasis," kata Presiden Erdogan, seraya menambahkan penyeruan semua pihak untuk menahan diri tidak ada artinya, ketika dukungan untuk Israel terus berlanjut, melansir Reuters 13 Maret.

"Kita semua tahu betul selama serangan terhadap Gaza dan pengepungan terus berlanjut, jumlah bantuan saja tidak akan cukup. Kebutuhan yang paling mendesak adalah memperbanyak jumlah truk yang melewati gerbang Rafah. Tentu saja perlu ada tekanan pada Israel untuk hal ini," tambahnya, mengacu pada perbatasan Mesir dengan Gaza.

Presiden Erdogan mengatakan, dukungan kemanusiaan untuk warga Gaza akan terus berlanjut selama Ramadan yang dimulai minggu ini, melalui lembaga-lembaga negara, asosiasi dan saluran lainnya.

Diketahui, Turki, yang mengkritik keras Israel atas serangan militernya di Gaza dan mendukung langkah-langkah untuk mengadili kepemimpinan Israel atas genosida di Mahkamah Internasional, telah berulang kali menyerukan gencatan senjata, dan mengirimkan lebih dari 40.000 ton bantuan kemanusiaan melalui Mesir.

Pekan lalu, Kizilay (Bulan Sabit Merah) Turki mengirimkan kiriman bantuan terbesarnya ke Gaza, mengirimkan sebuah kapal yang membawa sekitar 3.000 ton makanan, obat-obatan dan peralatan.

Israel sendiri mengatakan, mereka tidak bisa disalahkan atas kelaparan di Gaza, karena mereka mengizinkan bantuan melalui dua penyeberangan di tepi selatan wilayah tersebut.

Namun, badan-badan bantuan mengatakan jumlah itu tidak cukup untuk menyalurkan pasokan yang cukup, terutama ke bagian utara wilayah kantong yang secara efektif terputus dari wilayah lain.