Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla menyebut presiden baru akan menghadapi tantangan setelah dilantik yang salah satunya terkait anggaran. Penyebabnya, pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menghabiskan sumber dana untuk hal yang kadang tak perlu.

“Siapapun pemerintahannya, tidak mudah memerintah Indonesia pada masa pemerintahan yang akan datang,” kata JK dalam diskusi ‘Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi?’ di Auditorium Juwono Sudarsono Fisip UI, Depok, Kamis, 7 Maret.

“Kenapa? Karena pemerintah sekarang telah menghabiskan segala sumber dana untuk sesuatu hal hal yg kadang kadang tidak efisien, tidak prinsip,” sambungnya.

JK menyebut pembangunan infrastruktur memang penting untuk membantu mobilitas masyarakat, salah satunya jalan tol. Dia mencontohkan perjalanannya hanya memakan 20 menit saat menuju Kampus UI.

Namun di balik itu, JK menyinggung ada masyarakat yang terdampak dengan pembangunan tersebut. “Tentu tidak bagus bagi yang punya rumah sebelahnya. Sehingga tidak bisa lagi bikin kedai, bikin warung lagi,” ujarnya.

“Jadi ada baik buruknya juga suatu pembangunan itu. Baik untuk yang punya mobil, tidak baik untuk yang jalan kaki,” ungkap JK.

Pembangunan yang tidak efektif inilah yang nantinya akan jadi masalah bagi pemerintah ke depan. Sehingga, harusnya urusan rakyat yang lebih luas diutamakan termasuk soal ekonomi.

“Kalau ekonomi, semua kena. Kalau harga beras naik, semua akan kena. Kalau harga ini naik, inflasi tinggi, semua kena. Tentu ada juga yang senang, yang punya cash banyak. Tapi secara umum akan kena. Tidak ada lagi masalah oposisi disitu tapi masalah rakyat keseluruhan,” pungkas JK.