Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 10 tahun yang lalu, 27 Mei 2014, grup band kesohor, Slank merekomendasi nama 46 tokoh nasional sabagai calon menteri kepada capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Rekomendasi itu diberikan supaya jika Jokowi-JK menang jabatan menteri diisi oleh sosok yang tepat.

Sebelumnya, Slank dikenal terpukau dengan kepemimpinan Jokowi di Jakarta. Grup band dengan formasi Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ivanka (bass), Abdee (gitar), dan Ridho (gitar) itu percaya Jokowi dapat membawa perubahan. Mereka ingin Jokowi dapat jadi Presiden Indonesia.

Kehadiran Joko Widodo (Jokowi) dapat peta politik nasional picu kehebohan. Jokowi dianggap figur yang selalu mujur dalam kontestasi politik. Ia tak pernah kalah. Dua kali mencalonkan diri dalam Pilkada Solo, dua kali pula ia menang.

Ia pun mulai memantapkan langkah merebut kursi Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jadi kendaraan politiknya. Kontestasi itu mampu dimenangkan oleh Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kepemimpinan Jokowi di Jakarta membawa kekaguman. Jokowi dengan kepekaannya, dan Ahok dengan ketegasan. Kombinasi itu membuat Jakarta mampu ditata dengan baik. Banyak di antara program yang dulunya sulit jalan mulai dikerjakan.

Slank bergabung dengan seniman lainnya mendukung Jokowi jadi Presiden Indonesia. (ANTARA)

Jokowi aktif melihat langsung kondisi warga Jakarta dengan blusukan. Kegiatan itu membuat imej Jokowi dikenal sebagai pemimpin merakyat. Keinginan Jokowi melaju sebagai Presiden Indonesia muncul. PDIP lagi merestuinya untuk Pilpres 2014.

Alih-alih restu hanya diberikan oleh parpol dan politikus belaka, dukungan juga diberikan oleh kalangan musisi. Slank, Misalnya. Grup band yang bermarkas di Gang Potlot III, Jakarta Selatan itu dianggap sebagai pendukung Jokowi.

Mereka menganggap sosok Jokowi figur yang layak untuk jadi pemimpin Indonesia. Jokowi orang baik dan sederhana. Personel Slank, Bimbim sampai kepincut dengan aksi Jokowi dalam peta politik nasional.

Ia pun berharap PDIP akan segera memasangkan Jokowi dengan orang yang tepat, macam Mahfud MD yang anti korupsi. Sosok itu diyakini dapat menjadi daya gedor penting di pemerintahan yang baru kala Jokowi terpilih sebagai Presiden Indonesia.

"Ya dialah, Pak Mahfud yang paling cocok mendampingi Jokowi. Kalau Jokowi kan cool, lebih terkesan lembut tapi dia orang baik lho. Jadi, perlu sosok yang tegas untuk mengimbanginya. Saya pertama kali mengenal ketegasan Pak Mahfud saat menangani Anggodo, yang ternyata ada kriminalisasi kepada KPK. Makanya, saat kami ada kendala (perizinan) untuk konser juga mengajukan gugatan ke MK, karena ada Pak Mahfud waktu itu.”

"Dia tegas, mengadili perkara tanpa pandang bulu, dan itu yang sedang dibutuhkan negara kita saat ini untuk menyelesaikan kasus-kasus hukum yang semakin ramai. Terutama masalah korupsi," kata Bimbim sebagaimana dikutip laman liputan6.com, 1 Mei 2014.

Pilihan PDIP dan partai pengusung mengerucut kepada satu nama untuk cawapres mendampingi Jokowi. Sosok itu adalah politikus ulung Jusuf Kalla (JK), bukan Mahfud MD. Pilihan itu justru tak membuat semangat Slank mendukung Jokowi berkurang.

Mereka bahkan memberikan dukungan langsung ke Jokowi di Markas Slank, Gang Potlot III. Mereka juga turut memberikan rekomendasi 46 nama calon menteri kepada Jokowi-JK pada 27 Mei 2014. Nama-nama itu dianggap mereka sebagai tokoh nasional yang telah berkontribusi dalam bidangnya.

Slank pun enggan membocorkan siapa saja nama-nama itu. Meski begitu, Jokowi merasa rekomendasi Slank patut dipertimbangkan. Jokowi menyebut beberapa nama sudah jadi incarannya jika ia terpilih sebagai Presiden Indonesia yang dipilih oleh rakyat pada 9 Juli 2014.

"Tapi, tadi saya lihat (rekomendasi Slank), ada sebagian besar yang cocok, kok," ujar Jokowi sebagaimana dikutip laman kompas.com, 27 Mei 2014.