Konser di JIS, Ed Sheeran Gunakan Visa Khusus yang Diterbitkan Imigrasi
Konser Ed Sheeran di Jakarta (Ivan Two Putra/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Konser Ed Sheeran di Jakarta International Stadium (JIS) pada Sabtu, 2 Maret kemarin menghadirkan banyak musisi asing dan puluhan kru yang ikut membantu berlangsungnya konser.

Kehadiran mereka ke Tanah Air, diketahui menggunakan Music Performance Visa, yang merupakan visa jenis baru yang pertama kali diperkenalkan pada 14 September 2023.

Secara detail, terdapat 85 visa yang diterbitkan untuk konser musik Ed Sheeran, terdiri dari 11 Music Performer Visa (indeks C7A) untuk Ed Sheeran, Calum Scott, dan musisi pengiring, serta 74 Music Performer’s Crew Visa (indeks C7B) untuk kru asing yang datang membantu.

Silmy Karim selaku Direktur Jenderal Imigrasi menyebut visa tersebut diterbitkan bagi musisi asing dan tim yang menggelar konser di Indonesia. Hal ini diharap mampu mendukung Indonesia sebagai destinasi event internasional.

“Music Performer Visa khusus diperuntukkan bagi musikus beserta krunya yang ingin melakukan kegiatan pertunjukan musik di Indonesia. Visa ini merupakan terobosan dari Ditjen (Direktorat Jenderal) Imigrasi untuk memudahkan perizinan musikus mancanegara melakukan konser di Indonesia. Kebijakan tersebut diharapkan mendukung Indonesia menjadi negara destinasi event internasional yang diperhitungkan,” kata Silmy Karim dalam siaran pers tertulis, Minggu, 3 Maret.

Dengan visa jenis baru ini, musisi asing akan lebih mudah untuk datang ke Indonesia. Mereka tidak perlu lagi melampirkan izin tenaga kerja, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), hingga surat keterangan berpengalaman kerja minimal lima tahun.

Penyederhanaan ini dilakukan karena mereka hanya beraktivitas dalam waktu singkat di Indonesia dan dinilai bukan sebagai kompetitor musisi lokal.

Visa yang termasuk kategori single entry ini berlaku selama 60 hari dan dapat diajukan oleh sponsor seperti penyelenggara konser, promotor musik, atau pihak terkait lainnya.

“Dengan kebijakan keimigrasian yang lebih memudahkan penyelenggaraan gelaran internasional, kita berharap dapat memajukan wisata musik di Indonesia. Jika kita bisa menjadi destinasi favorit acara konser internasional, maka akan berdampak juga pada naiknya wisatawan mancanegara yang berdampak pada devisa negara,” pungkas Silmy Karim.