Bagikan:

JAKARTA - Ragam pujian yang disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai bergabung di kabinet Joko Widodo (Jokowi) mendapat kritikan keras dari pegiat media sosial Denny Siregar.

Menurutnya, dulu sosok AHY sangat getol memberikan kritikan paling keras ke Jokowi tetapi sekarang justru berbeda.

"Liat AHY yang dulu kritik keras dan sesudah jadi menteri jilat paling keras," tulis Denny dikutip dari akun X @Dennysiregar7, Kamis, 29 Februari.

Menurut Denny, perubahan yang begitu drastis dari AHY menunjukan kalau kekuasaan begitu nikmat saat diperoleh. Setiap orang bisa kehilangan nilai-nilai dalam dirinya. 

"Akhirnya gua paham betapa nikmatnya kekuasaan ketika orang sudah ada di dalam

Dan itulah yang diburu banyak orang, sampai rela kehilangan nilai2 dirinya..

Emang paling enak seruput kopi. Pahitnya itu yg terus menerus menyadarkan," cuit Denny.

AHY dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Ketua Badan Pertanahan Nasional atau Menteri ATR/BPN pada 21 Februari lalu. Posisi ini diterima ATR setelah Partai Demokrat yang dia pimpin menjadi bagian dari pemenangan pasangan 02, Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.

“Saya tidak ragu memberikan tempat untuk Kementrian ATR/BPN. Karena, ini urusan manajemen saya kira beliau (AHY) akan sangat siap,” kata Jokowi saui pelantikan. 

Jauh sebelum Demokrat bergabung dalam barisan koalisi 02, AHY begitu getol mengkritik kebijakan dan program pemerintahan Joko Widodo. Pertama, soal food estate yang disebut program grasa grusu. Selanjutnya soal pertumbuhan ekonomi yang stagnan selama sembilan tahun. 

Ia menegaskan, perekonomian tumbuh rendah di bawah janji Jokowi sekitar 7-8 persen. Bahkan, pendapat soal rendahnya ekonomi karena pandemi COVID-19 hanya separuh benar karena ekonomi sudah stagnan sejak periode pertama Jokowi memimpin. AHY menyebut, mandegnya ekonomi karena pemerintah salah dalam prioritas, menggenjot pembangunan infrastrktur dalam situasi ekonomi yang sulit.

"Tak sedikit dari proyek tersebut yang tidak berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat."

Selanjutnya soal IKN. Pada Juli 2023 sebelum bergabung ke Kabinet Jokowi, AHY menyebut pembangunan IKN kurang logis karena perekonomian dan kondisi masyarakat Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Nah, setelah bergabung AHY mengaku terpesona dengan pembangunan IKN di Kaltim. 

“Kesan pertama, saya terpukau dengan apa yang menjadi mimpi besar Bapak Presiden Jokowi dan kita semua,” kata AHY di IKN.