JAKARTA - Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar memperhatikan kuota sekolah-sekolah yang tinggi peminat.
Anggota Komisi V DPRD Jabar Viman Alfarizi Ramadhan menyampaikan hal itu patut diperhatikan agar proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tidak akan menemui kendala.
"Ini harus diperhatikan oleh Pemprov Jawa Barat di mana sarana prasarana, lahan, menjadi yang utama untuk saat ini. Agar kualitas nantinya bisa menghasilkan lulusan dan juga generasi penerus di Jawa Barat yang baik," kata Viman dalam keterangannya, Kamis 29 Februari, disitat Antara.
Virman mencontohkan kuota SMAN 4 Kota Tasikmalaya yang tinggi peminat tetapi memiliki keterbatasan jumlah ruang kelas hingga ketika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hanya bisa mengakomodir kurang dari setengah jumlah pendaftar
Berdasarkan informasi yang didapatkan Viman saat dirinya melakukan kunjungan kerja dalam rangka evaluasi sarana prasarana pembelajaran, di SMA Negeri 4 Kota Tasikmalaya, dari 800 orang yang mendaftar, namun masih hanya bisa menerima 320 orang.
"Di tiap sekolah masalahnya hampir sama, rata-rata adalah rombongan belajar. Memang (kuotanya) tidak bisa ditambah lagi dan itu berkaitan dengan sarana prasarana ruang kelas yang harus masih ditambah," ujar Viman.
Karena itu, ucap Viman, DPRD Jabar telah menyusun usulan sebagai solusi permasalahan di sana untuk disampaikan ke Dinas Pendidikan Jawa Barat, semisal adanya lahan kosong yang masih bisa dibangun ruang kelas agar SMAN 4 Kota Tasikmalaya bisa menampung lebih banyak peserta didik baru.
"Tentu yang bisa dimaksimalkan adanya potensi disini sudah siap dengan 400 meter lahan tambahan kelasnya. Mudah-mudahan memang nanti kita bisa bantu juga memperjuangkannya, karena animo dari masyarakat dan juga peserta didik baru ini sangatlah tinggi, saat ini pengajuannya sudah sampai ke dinas pendidikan setempat," ujarnya.
BACA JUGA:
Viman mengharapkan pada tahun 2025 bisa direncanakan untuk pembangunan ruang kelas baru, bukan hanya di SMAN 4 Kota Tasikmalaya saja, tapi juga di SMA-SMA dan sekolah-sekolah lain juga, dengan Komisi V DPRD Jabar akan membawanya pada rapat komisi dan forum lainnya terkait keuangan.
"Komisi V akan mendorong dan memperjuangkan solusi permasalahan sarana prasarana lahan dan ruang kelas baru di sekolah-sekolah yang nantinya akan dibahas di rapat komisi dan forum yang berkaitan dengan bantuan keuangan," ucap Viman menambahkan.
Diketahui, sebelumnya Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat juga menemukan persoalan kurangnya jumlah ruang kelas di SMA Negeri 3 Kota Bekasi, padahal sekolah tersebut juga merupakan sekolah dengan peminat cukup tinggi di sana.
Karenanya, Komisi V DPRD Jabar menilai pembangunan kelas baru, menjadi solusi yang harus segera direalisasikan dalam waktu dekat, karena sarana prasarana dalam dunia pendidikan harus menjadi prioritas guna menunjang kegiatan belajar mengajar yang efektif di sana.