Bagikan:

JAKARTA - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengaku kuota atau daya tampung sekolah negeri di Jakarta masih terbatas. Tak sedikit calon peserta didik baru (CPDB) mengadu tak mendapatkan kursi di sekolah negeri setiap tahunnya.

Berdasarkan data, total daya tampung jenjang SDN 95.677 peserta didik. Sementara, jenjang SMPN 71.093 peserta didik dengan perkiraan CPDB sebanyak 151.164 peserta didik dan persentase daya tampung 47,03 persen.

Lalu, kuota siswa jenjang SMAN 29.559 peserta didik dan jenjang SMKN 20.130 peserta didik, dengan perkiraan CPDB sebanyak 139.841 dan persentase daya tampung 35,53 persen.

"Jumlah daya tampung SMP dan SMA ini sangat terbatas. Jumlah SD saat ini cukup memadai, daya tampungnya lumayan agak banyak karena masih ada yang kosong," kata Plt Kepala Disdik DKI Budi Awaluddin di kantor Disdik DKI, Jakarta Selatan, Senin, 20 Mei.

Saat ini, Budi mengaku Pemprov DKI berupaya menambah kuota sekolah negeri di Jakarta. Salah satunya dengan merehab gedung-gedung sekolah dengan memperluas ruang kelas, sehingga jumlah bangku siswa bertambah. Selain itu, pemerintah juga mengupayakan pembangunan gedung sekolah baru.

"Pemprov DKI Jakarta tentu berusaha untuk meningkatkan kuota kita. Memang masih agak cukup jauh dengan kondisi saat ini. Pertama dengan melakukan rehab. Kita juga akan melihat daerah-daerah yang memang zonasinya itu belum ada sekolah-sekolah. Apakah nanti kita akan jadikan sekolah di daerah tersebut," urai Budi.

Solusi sementara, Disdik DKI Jakarta kembali membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Bersama tahun ajaran 2024/2025 dengan sekolah swasta untuk ribuan kuota calon peserta didik baru (CPDB).

 

Tahun lalu, PPDB Bersama yang disediakan hanya pada jejangn SMA-SMK swasta. Tahun ini, Pemprov DKI menambahkan kuota SMP swasta. Adapun petunjuk teknisnya tertuang dalam SK Kepala Disdik DKI Nomor 94 Tahun 2024.

PPDB Bersama diselenggarakan untuk meningkatkan akses pendidikan melalui pelibatan satuan pendidikan swasta. Dalam PPDB bersama, CPDB yang tak tertampung di sekolah negeri tetap bisa sekolah secara gratis di sekolah swasta.

"Untuk sekolah swasta, mereka bisa langsung mendaftar ke sekolah tersebut. Tapi, PPDB Bersama ini hanya ditujukan bagi mereka (CPDB) yang tidak mampu. (Biaya sekolahnya) gratis," urai Budi.

Tahun ini, pelaksanaan PPDB Bersama dengan total kuota 8.426 siswa melibatkan sebanyak 121 SMA swasta dengan daya tampung 2.671 peserta didik.

Lalu, sebanyak 147 SMK swasta dengan daya tampung 4.024 peserta didik dan SMP swasta sebanyak 138 sekolah dengan daya tampung 1.731 peserta didik.

Oleh karena itu, Budi berharap PPDB Bersama bisa memfasilitasi pendidikan pada siswa tidak mampu karena terbatasnya kuota sekolah negeri.

"Karena daya tampung yang terbatas, kami ada PPDB bersama. PPDB bersama ini adalah menampung sisiwa yang tidak bisa ditampuang di SMA negeri," imbuhnya.