JAKARTA - Utusan khusus Amerika Serikat untuk Yaman Tim Lenderking mengatakan, Komandan Korps Garda Revolusi Iran dan agen Hizbullah Lebanon membantu militan Houthi di Yaman untuk melakukan serangan di Laut Merah.
"Laporan publik yang dapat dipercaya menunjukkan sejumlah besar agen Iran dan Hizbullah Lebanon mendukung serangan Houthi dari dalam Yaman," katanya dalam sidang subkomite hubungan luar negeri Senat di Washington DC, melansir The National News 28 Februari.
Reuters melaporkan pada Bulan Januari, mengutip sumber-sumber Iran dan sumber-sumber lain di wilayah tersebut, anggota IRGC dan Hizbullah berada di Yaman untuk memberikan keahlian kepada Houthi.
Kelompok yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, terus menerus menyerang kapal-kapal yang bergerak melalui Laut Merah setelah dimulainya perang Israel-Hamas.
Sumber tersebut mengatakan para komandan dan agen membantu Houthi mengarahkan serangan serta membangun operasi, melatih anggota, mengembangkan intelijen dan menyelundupkan senjata ke Yaman.
"Saya tidak dapat membayangkan rakyat Yaman menginginkan orang-orang Iran ini berada di negara mereka," kata Lenderking.
"Ini harus dihentikan," tandasnya.
Kendati demikian, tidak jelas apakah anggota IRGC dan Hizbullah berada di Yaman sebelum dimulainya perang Israel-Gaza atau dikirim baru-baru ini.
Serangan terhadap kapal komersial di jalur perairan penting Laut Merah mengancam setidaknya 15 persen perdagangan global.
BACA JUGA:
AS, bersama negara-negara sekutu lainnya, telah melancarkan operasi keamanan maritim di Laut Merah dan Teluk Aden, yang disebut Operasi Penjaga Kemakmuran.
Mereka juga melakukan operasi udara terhadap situs-situs yang terkait dengan Houthi di Yaman, dengan harapan dapat menghalangi atau menurunkan kemampuan kelompok tersebut untuk melancarkan serangan.
"Apakah serangan tersebut menghentikan gerakan Houthi? Tidak. Apakah mereka akan melanjutkan? Ya," ujar Presiden AS Joe Biden bulan lalu.