Bagikan:

JAKARTA - Kelompok militan Palestina mengatakaniga pemimpinnya tewas dalam serangan Israel di Beirut, serangan pertama di dalam batas kota ketika Israel meningkatkan permusuhan terhadap sekutu Iran di wilayah tersebut.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengatakan ketiga pemimpin tersebut tewas dalam serangan yang menargetkan distrik Kola di Beirut.

Serangan itu terjadi di lantai atas gedung apartemen di distrik Kola di ibu kota Lebanon, kata saksi mata Reuters, dilansir Senin, 30 September.

Belum ada pernyataan langsung dari militer Israel.

Meningkatnya frekuensi serangan Israel terhadap milisi Hizbullah di Lebanon dan milisi Houthi di Yaman telah memicu kekhawatiran pertempuran di Timur Tengah dapat lepas kendali dan melibatkan Iran dan Amerika Serikat, sekutu utama Israel.

PFLP adalah kelompok militan lain yang mengambil bagian dalam perang melawan Israel.

Israel pada Minggu, 29 September, melancarkan serangan udara terhadap milisi Houthi di Yaman dan puluhan sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon setelah sebelumnya membunuh pemimpin Hizbullah tersebut.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi mengatakan empat orang tewas dan 29 lainnya luka-luka dalam serangan udara di pelabuhan Hodeidah di Yaman.

Serangan ini menurut Israel merupakan respons terhadap serangan rudal Houthi.

Sementara di Lebanon, pihak berwenang mengatakan 105 orang tewas akibat serangan udara Israel pada Minggu, 29 September.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan lebih dari 1.000 warga Lebanon tewas dan 6.000 lainnya luka-luka dalam dua minggu terakhir, tanpa menyebutkan berapa banyak warga sipil. Pemerintah mengatakan satu juta orang – seperlima populasi – telah meninggalkan rumah mereka.