Bagikan:

JAKARTA  - Pasukan Israel menggerebek kamp pengungsi Balata dekat kota Nablus pada Rabu dan menghancurkan markas besar faksi Fatah.

Kekerasan di Tepi Barat menggambarkan situasi bergejolak yang dihadapi Israel ketika negara itu bersiap menghadapi serangan yang diperkirakan akan dilakukan oleh Iran menyusul pembunuhan seorang komandan senior Hizbullah di Beirut dan pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin gerakan Islam Hamas di Teheran. pekan lalu.

Dilansir Reuters, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan pada Rabu 7 Agustus, yang terjadi sehari setelah 11 warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan yang melakukan penggerebekan di sekitar kota Jenin, di Tepi Barat bagian utara.

Jihad Islam, gerakan militan yang didukung Iran dan sangat aktif di wilayah tersebut, mengatakan empat warga Palestina yang tewas akibat serangan pesawat tak berawak di Jenin dalam serangan pada Selasa adalah anggota sayap bersenjatanya.

Selain itu, seorang pria yang terbunuh di kota tetangga Tubas pada Rabu dini hari juga merupakan anggota unit bersenjatanya.

Semalam, kelompok pemukim Yahudi yang kejam menyerbu desa Palestina di dekat Nablus, menghancurkan properti namun tidak menimbulkan korban jiwa, kata warga.

Pasukan Israel melakukan penggerebekan berulang kali di Tepi Barat sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober lalu, menangkap ribuan tersangka dan berulang kali bentrok dengan pejuang bersenjata dari faksi militan, termasuk Hamas, Fatah dan Jihad Islam.